Dark/Light Mode

Masih Ramai Pedagang Jualan Di Trotoar

Skybridge Tak Selesaikan Masalah PKL Tanah Abang

Senin, 17 Desember 2018 15:33 WIB
Skybridge (Jembatan Penyeberangan Multiguna/JPM) Tanah Abang yang terintegrasi dengan Halte Jak Lingko. (Foto: Marula Sardi/Rakyat Merdeka)
Skybridge (Jembatan Penyeberangan Multiguna/JPM) Tanah Abang yang terintegrasi dengan Halte Jak Lingko. (Foto: Marula Sardi/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Untuk keluar dari pintu Stasiun Tanah Abang menuju pintu keluar Jalan Jatibaru Raya, membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Cukup nyaman karena terlindung dari teriknya sinar matahari. Namun, akses keluar baik menuju ke Blok F dan G ataupun ke Halte Jatibaru sangat kecil.

Hanya selebar 2 meter. Pada jam sibuk pengguna sampai puluhan ribu. Tentunya, membuat antrean panjang.  Kiki, pejalan kaki, mengaku harus memperlambat langkahnya untuk melintas lantaran jalur menuju tangga menyempit dan dibagi atas dua lajur keluar dan masuk JPM.

Baca juga : Marah Tak Selesaikan Masalah

“Pas turunnya jadi butuh waktu lagi, belum lalu lalang orang, jadi harus pelan-pelan juga turunnya,” katanya. Permasalahan lain, di JPM tidak ada petugas kebersihan yang berjaga. Sampah bekas botol minuman kemasan terlihat berserak. Tong-tong sampah pun terlihat penuh tapi tidak dikosongkan. 

Faktanya, keberadaan JPM tidak mengurangi okupasi PKL di trotoar Jalan. Jatibaru dan sekitarnya. Di sisi barat, PKL tetap ramai. Guiding Block yang seharusnya untuk kalangan tunanetra dijadikan pembatas berjualan. Bagian dalam legal dan bagian luar ilegal. 

Baca juga : Donasi Pelanggan Turut Sukseskan Pemberdayaan KAT

Data dari Pemkot Jakpus, di sepanjang Jalan Jatibaru ada 650 PKL. Di JPM hanya ada 446 kios. Keberadaan PKL di trotoar ini selain mengganggu pejalan kaki juga meresahkan pedagang. Mereka khawatir, jika masih banyak pedagang yang berjualan di trotoar, pelanggan mereka dapat direbut oleh pedagang yang berjualan di trotoar.

“Kalau pemerintah nggak tegas, kita juga yang rugi. Ini di atas sudah rapi, tapi di bawah masih belum tertib, kan sama aja bohong,” ujar Jack, pedagang di sana. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.