Dark/Light Mode

TPID DKI Gelar Capacity Building Stabilitas Harga Sembako

Rabu, 22 Juni 2022 17:45 WIB
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Sri Haryati. (Foto: Istimewa)
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Sri Haryati. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta menggelar Capacity Building untuk menjaga kestabilan harga di Jakarta, Selasa (21/6)

Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Otoritas Jasa Keuangan Regional I DKI Jakarta dan Banten, Perum Bulog Wilayah DKI Jakarta Banten, Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya, dan jajaran Pemprov DKI Jakarta, serta 3 Direktur BUMD Pangan (Perumda Pasar Jaya, Perumda Dharma Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya).

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Sri Haryati  mengatakan, Capacity Building ini juga sebagai sarana untuk memperluas wawasan inovasi program pengendalian inflasi, sehingga dapat memperkuat peran TPID DKI Jakarta dalam menjaga kestabilan harga di Jakarta.

Menurutnya, sebagai Ibu Kota negara, aktivitas perekonomian di Jakarta menjadi barometer kegiatan perekonomian daerah lain di Indonesia.

Baca juga : Syarief Hasan Dicurhati Meroketnya Harga Sembako

“Pada 2021 kontribusi Jakarta sebesar 17,19 persen terhadap perekonomian nasional, karena itu kinerja ekonomi Jakarta memiliki peran sangat penting bagi perkembangan ekonomi nasional,” kata Sri.

Sri menambahkan, peran Jakarta dalam menjaga inflasi nasional sangat besar. Hal ini terlihat dalam perhitungan Bank Indonesia (2020) yang menggunakan Survei Biaya Hidup 2018, bobot inflasi Jakarta terhadap nasional sebesar 27,33 persen.

“Sebagai kota dengan karakteristik konsumen, sekitar 98% kebutuhan pangan dipasok dari luar Jakarta, artinya kerja sama antar daerah untuk memastikan ketersediaan stok dan pasokan sangat penting,” ujarnya.

Dari sisi harga, inflasi Jakarta pada tahun 2022 diperkirakan lebih tinggi daripada tahun 2021. Berdasarkan data inflasi dari BPS, tingkat inflasi daerah-daerah di Pulau Jawa pada Mei 2022 sebagian besar berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional dan berada dalam tren meningkat.

Baca juga : PPP DKI: Formula E Bukan Cuma Hajatan Warga Jakarta

“Namun dari 6 provinsi di Pulau Jawa, hingga Mei 2022, DKI Jakarta berhasil menjaga inflasi dalam sasaran target yaitu 2,27% (yoy) dan merupakan provinsi dengan inflasi terendah dibandingkan provinsi lainnya di Pulau Jawa,” ujarnya.

Inflasi spasial per Mei 2022 menunjukkan Jakarta berada di posisi nomor 2 terendah dari 34 provinsi se-Indonesia. Artinya, inflasi Jakarta masih berada dalam rentang target inflasi nasional dan upaya menjaga daya beli masyarakat dapat dipertahankan.

Capaian Jakarta sebagai inflasi terendah di Pulau Jawa ini, menurut Sri, merupakan hasil dari berbagai upaya kolaboratif yang dilakukan oleh TPID DKI Jakarta, serta koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), juga TPID daerah lainnya melalui forum-forum yang ada.

“Koordinasi ini akan terus kami lanjutkan agar inflasi DKI Jakarta tetap terkendali dan mendukung tercapainya sasaran inflasi nasional sebesar 3 persen ± 1 persen,” terang Sri yang juga Wakil Ketua I TPID Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga : Terima Kasih Kepada Pejuang Covid, Situasi Makin Membaik

TPID DKI Jakarta pun terus berkomitmen secara konsisten menempuh langkah dan kebijakan konkrit dalam menjalankan strategi pengendalian inflasi sesuai Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022-2024 melalui strategi 4K, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.