Dark/Light Mode

Alhamdulillah, Bulan Ini Tidak Ada Anak Jakarta Terdeteksi Gagal Ginjal Akut  

Kamis, 10 November 2022 11:32 WIB
Ilustrasi ginjal. (Foto: Ist)
Ilustrasi ginjal. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan, sudah tidak ada anak warga DKI Jakarta yang mengalami gagal ginjal akut sejak awal bulan ini. Terakhir adalah tanggal 31 Oktober 2022. 

“Alhamdulillah insya Allah terkendali. Kasus terakhir domisili Jakarta ditemukan tanggal 31 Oktober 2022. Sesudah itu alhamdulillah tidak ada kasus baru lagi di Jakarta,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, Kamis (10/11).

Baca juga : DPR Minta Pemerintah Temukan Penyebab Pasti Gagal Ginjal Akut Pada Anak

Ngabila bilang, berdasarkan surat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 7 November 2022, Dinkes DKI Jakarta dan tim dokter perawat pasien melakukan validasi data ulang. Tujuannya, membagi kasus menjadi konfirmasi, probable, suspek, dan exclude atau dikeluarkan dari kasus karena tidak memenuhi kriteria kasus lain. 

Dari validasi data tersebut, diketahui pasien anak gagal ginjal akut yang berdomisili di Jakarta berjumlah 72 orang. Rinciannya, dari Jakarta Timur 31, Jakarta Barat 16, Jakarta Selatan 16, Jakarta Utara 7 dan Jakarta Pusat 2. 

Baca juga : Kenaikan Harga BBM Tidak Berdampak Besar Terhadap Daya Beli Masyarakat

Dengan status akhir, 46 meninggal, 9 dalam perawatan dan 17 sembuh. Kriteria kasus dari 72 tersebut, 11 konfirmasi, 50 probable, 4 suspek dan 7 dalam verifikasi. 72 anak itu itu terdiri dari 42 laki-laki dan 30 perempuan.

Fasilitas Kesehatan di Jakarta diketahui menangani 114 kasus anak gagal ginjal akut. Namun hanya 72 yang berdomisili di Jakarta. Sisanya berasal dari Banten (15), Jawa Barat (24) dan Luar Jabodetabek (3).

Baca juga : Etilen Glikol, Biang Kerok Kasus Gagal Ginjal Akut, Ternyata Disukai Hewan

“Kami sudah mengeluarkan data exclude dari kasus karena sudah dikonfirmasi ke dokter perawat pasien bukan gagal ginjal akut pada anak tapi gagal ginjal karena penyebab lain,” jelas Ngabila.

Untuk mengantisipasi dan agar tidak membuat masyarakat bingung mana yang diperbolehkan dan mana yang dilarang, Ngabila mengimbau untuk menyetop sementara pemberian semua jenis obat sirup. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.