Dark/Light Mode

Ada 264 Titik Panas di Sumatera

Kamis, 1 Agustus 2019 11:25 WIB
Kebakaran lahan gambut di Kumpeh Ulu, Muarojambi, Jambi, Selasa (30/7). BMKG Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Thaha Jambi menyebutkan, sebanyak 19 titik panas di wilayah Muarojambi. (Foto: Antara).
Kebakaran lahan gambut di Kumpeh Ulu, Muarojambi, Jambi, Selasa (30/7). BMKG Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Thaha Jambi menyebutkan, sebanyak 19 titik panas di wilayah Muarojambi. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hasil pantauan satelit pada Kamis (1/8) sekitar pukul 06.00 WIB menunjukkan ada 264 titik panas yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Pulau Sumatera.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, jumlah titik panas (hotspot) paling banyak di Provinsi Riau yakni 126 titik. Daerah lain yang banyak hotspot antara lain Jambi sebanyak 53 titik, Summatera Selatan 30 titik, Bangka Belitung 14 titik, Lampung 19 titik, Kepri 8 titik, Sumatera Utara 5 titik, sedangkan Bengkulu, Aceh, dan Sumatera Utara masing-masing ada 3 titik.

“Jumlah titik panas Riau memang melonjak dibandingkan sehari lalu, paling banyak di Pelalawan,” kata Staf Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin.

Baca juga : Sikap Oposisi Sumantri

Bibin menambahkan dari 126 titik panas di Riau, paling banyak di Pelalawan yakni 51 titik. Kemudian ada juga di Indragiri Hilir 35 titik, Rokan Hilir 13 titik, Indragiri Hulu 9 titik, Siak 7 titik, Bengkalis 4 titik, Kampar dan Dumai masing-masing 3 titik, serta Rokan Hulu satu titik.

Dari jumlah tersebut ada 82 yang terindikasi kuat titik api Karhutla. Lokasi paling banyak di Pelalawan sebanyak 39 titik. Lokasinya berada di sebelah tenggara Kota Pekanbaru. Akibatnya, hingga sekitar pukul 10.00 WIB Kota Pekanbaru terus diselimuti kabut asap Karhutla.

“Asap di Pekanbaru ini kemungkinan berasal dari Pelalawan,” katanya. Ia mengatakan angin berhembus dari arah tenggara sehingga asap mengarah ke Pekanbaru. Kondisi Riau masih sangat rawan terbakar karena hujan bersifat lokal dengan intensitas ringan hingga sedang.

Baca juga : Pemuda Kabah Tolak Wacana Buwas Jadi Caketum PPP

“Apalagi di Pelalawan, sama sekali tidak ada peluang hujan,” katanya. Sementara itu, Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger mengatakan seluruh personel dari darat dan udara terus melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut dengan fokus utama di Pelalawan karena paling banyak titik api.

“Total ada 5 heli yang dikerahkan ke Palalawan,” kata Edwar. Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar menilai kondisi Karhutla di daerah berjuluk “bumi lancang kuning” itu belum sampai taraf mengkhawatirkan, meski begitu ia meminta seluruh masyarakat harus ikut membantu pencegahan dan pemadaman kebakaran.

“Belum mengkhawatirkan, kalau mengkhawatirkan asap banyak,” kata Syamsuar kepada wartawan saat kunjungan kerjanya di Kabupaten Siak, Rabu (31/7).

Baca juga : Waspada, 14 Titik Panas Mulai Muncul di Riau

Syamsuar yang juga menjabat Komandan Satgas Karhutla Riau mengatakan, Satgas kini fokus untuk segera memadamkan kebakaran lahan gambut di Kabupaten Pelalawan. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.