Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Disidang MUI Pusat, Somad : Saya Salah?

Kamis, 22 Agustus 2019 08:56 WIB
Ustad Abdul Somad saat datang ke kantor MUI, Rabu (21/8). (Foto: M. Qori Haliana/Rakyat Merdeka).
Ustad Abdul Somad saat datang ke kantor MUI, Rabu (21/8). (Foto: M. Qori Haliana/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Polemik ceramah Ustad Abdul Somad alias (UAS) soal salib terus bergulir. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun turun gunung untuk meredakan. Kemarin, Rabu (21/8) MUI “menyidang” Somad untuk meminta klarifikasi. Somad yakin tidak salah.

Somad juga tidak merasa perlu meminta maaf. Somad tiba di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 3.45 sore. Kedatangan Somad disambut puluhan wartawan.

Aparat sigap mengawal. Mereka mengatar Somad masuk ke Gedung MUI lewat pintu belakang. Somad yang mengenakan baju koko putih dan kopiah hijau, hanya melambaikan tangan.

Baca juga : Dilaporkan Menghina Kristiani,Ustaz Somad Ketusuk Salib

Di dalam gedung, ulama kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara itu menggelar diskusi bersama sejumlah pengurus MUI Pusat, sekitar satu jam.

Pukul 5 sore, Somad didampingi Sekjen MUI, Anwar Abbas, dan Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi, menggelar konferensi pers di aula gedung.

Ada lima poin pernyataan yang disampaikannya. Pertama, soal kehadiran anggota Komisi Fatwa MUI Riau itu ke Kantor MUI Pusat. Somad meminta pertemuan itu tak disebut pertemuan antara “bawahan dan atasan”. “Karena kami bukan karyawan perusahaan,” tuturnya.

Baca juga : Ketua KPK Ngaku Banyak Salahnya

Menurutnya, pertemuan lebih tepat disebut silaturahmi antara ustad di daerah dengan ulama di pusat. “Alhamdulillah silaturahim kami ini berjalan baik,” imbuh Somad.

Kedua, soal pernyataan mengenai salib yang menjadi polemik. Menurutnya, hal ini disebabkan isu-isu di media sosial. UAS menjelaskan, dalam ceramah yang disampaikan di Masjid An-Nur Pekanbaru sekitar 3 tahun lalu itu, ia hanya menjawab pertanyaan dari jemaah.

Bukan tema kajian dan inti permasalahan. “Saya punya kajian di Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Riau setiap subuh Sabtu. Satu jam materi. Setelah itu tanya jawab. Ketika itulah ada masyarakat yang bertanya lalu saya menjawab.

Baca juga : Dadakan, Mati Lampu Kaya Gempa Bumi

Maka video itu menjawab pertanyaan,” terangnya. Ketiga, soal jemaan, Somad menjelaskan, ceramah itu disampaikan di tengah komunitas masyarakat Muslim di dalam masjid.

Jumlah jemaahnya pun terbatas. “Bukan di ‘Damai Indonesiaku’ TV One, bukan tablig akbar di tanah lapang stadion sepak bola, bukan di waktu ramai sampai 100 ribu orang. Tapi pengajian,” selorohnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.