Dark/Light Mode

Ancaman Kekeringan Mengintai Ibu Kota

BPBD Waspadai Potensi DKI Kesulitan Air Bersih

Minggu, 30 April 2023 07:30 WIB
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. (Foto: Ist).
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. (Foto: Ist).

 Sebelumnya 
Untuk menghadapi musim kemarau tahun ini, lanjut dia, BMKG telah merancang sejum­lah strategi bekerja sama dengan beberapa kementerian terkait.

“Antara lain dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merancang pembangunan sumur bor. Kemudian, dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyiapkan modifi­kasi cuaca,” ungkapnya.

Meski begitu, Dwikorita mengimbau masyarakat berkontri­busi menjaga ketersediaan air dan ketahanan pangan jelang musim kemarau.

Baca juga : DKI Siagakan Puluhan Truk Tangki Air Untuk Atasi Potensi Krisis Air Bersih

“Mumpung saat ini hujan ma­sih turun, lakukan panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampung,” sarannya.

Air di bak tersebut, lanjutnya, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat musim kemarau.

Selain menyebabkan kekeringan, Dwikorita menyebut, musim kemarau berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Karena itu, semua pihak terkait harus melaku­kan langkah pencegahan sebagai bentuk mitigasi dan antisipasi.

Baca juga : Dirut PLN: Sistem Kelistrikan Aman, Pasokan Terjaga

Curah Hujan Rendah

Plt Deputi Bidang Klima­tologi BMKG Dodo Gunawan mengungkapkan pemantauan cuaca terbaru. Dipaparkannya, suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menunjukkan intensitas La Nina terus melemah dengan indeks pada awal Februari 2023 sebesar -0,61.

Kondisi La Nina ini, lanjut Dodo, diprediksi akan terus me­lemah dan beralih menuju kondisi netral pada Februari -Maret 2023. Kondisi Enso netral diprediksi terus bertahan hingga pertengahan tahun 2023. Kondisi ini, akan menyebabkan musim kemarau tahun 2023 diprediksi lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.

Baca juga : OJK Bakal Persempit Gerakan Pinjol Ilegal

Dodo menyebut, DKI Jakarta diperkirakan masih mendapatkan potensi curah hujan bulanan. “Namun, curah hujan itu berkategori rendah (akumulasi kurang dari 100 mm/bulan). Hujan itu berpeluang terjadi pada Mei-Agustus,” paparnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.