Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Update Ibu Kota Negara
Rusa Di Istana Bogor, Orang Utan Di Kaltim
Sabtu, 28 September 2019 09:16 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Konsep forest city yang diusung ibu kota negara baru tak cuma agar nyaman ditinggali manusia. Tapi juga bagi orang utan. Pemerintah akan membuat lingkungan ibu kota ini betul-betul ramah binatang dan asri. Seperti Istana Bogor. Bedanya, jika di Bogor ada rusa, di Kalimantan Timur ada orang utan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pembangunan ibu kota akan memerhatikan keseimbangan lingkungan dan ekosistem hutan. Termasuk dengan mempertahankan keberadaan orang utan yang menghuni kawasan konservasi yang dikelola Yayasan Borneo Orang Utan Survival (BOS).
"Ada konservasi orang utan. Namanya Samboja Lestari, dan ini akan menjadi fokus ibu kota. Kita ingin menjaga keseimbangan lingkungan. Ada 400 orang utan yang udah dikembangkan sejak lama," katanya.
Baca juga : Update Gempa Ambon, BNPB : Korban Meninggal Jadi 20 Orang, Ratusan Orang Luka
Saat ini, pemerintah juga sudah menetapkan lokasi ibu kota secara pasti. Yaitu di Kecamatan Sepaku. Di kecamatan ini nantinya akan dibangun Istana, gedung pemerintahan, juga gedung DPR. Nantinya ibu kota baru itu akan dibangun di tanah seluas 4.000 hektare.
“Lokasi yang terpilih Penajam Paser Utara dan Kutai Timur, makanya yang akan menjadi pusat pemerintahan adalah Kecamatan Sepaku. Di sana akan dibangun pusat pemerintahan, DPR (dan) kantor pemerintahan," ujar Bambang.
Jumlah penduduk di Kecamatan Sepaku masih sangat jarang. Di 2018, populasi penduduk di sana hanya 31.814 atau 27,14 jiwa per km persegi. Kecamatan ini didukung 11 Desa dan 4 Kelurahan. Pembebasan lahan di sana juga tidak akan sulit. Sebab, sebanyak 80 persen tanah untuk pembangunan ibu kota adalah milik pemerintah.
Baca juga : 2 T Dikucurkan Tahun Depan
Tinggal 20 persen lagi yang masih dimiliki warga. Selain orang utan, Pemerintah juga bakal memerhatikan pelestarian ekosistem dan habibat yang ada di Kalimantan Timur.
Irjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Laksmi Wijayanti, mengatakan, pihaknya terus mengikuti isu yang berkembang di ruang publik soal pembangunan ibu kota baru ini. Seperti adanya kekhawatiran akan kerusakan lingkungan, keberlanjutan air, dan deforestasi di sana. Sejak awal September, Kementerian LHK sudah mulai menyiapkan kajian, analisis lingkungan, data jelajah satwa liar, hingga rekomendasi untuk pembangunan ibu kota baru.
"Mudah-mudahan ini selesai pada September yang tinggal seminggu lagi," kata Laksmi kepada Pansus Pemindahan Ibu Kota DPR, awal pekan lalu.
Baca juga : UU Sistem Budi Daya Pertanian Tingkatkan Peran Petani dalam Pembangunan
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil, menyebutkan bahwa sebagian besar luasan ibu kota baru adalah hutan. "HTI (Hutan Tanaman Industri)-nya cukup besar, hampir 90 persen kawasan hutan," ungkap Sofyan. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya