Dark/Light Mode

2 Pelaku Teror Diduga Bawa Bom Dan Air Keras

Pegawai KPK Curiga Pelaku Teror Orang Yang Sama

Kamis, 10 Januari 2019 06:40 WIB
Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap didampingi sejumlah rekannya, menunjukan rekaman CCTV teror Bom dan penyerangan terhadap penyidik KPK empat tahun lalu, saat konferensi pers, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (9/1), terkait serangan teror Bom terhadap Rumah Ketua dan Wakil Ketua KPK. KPK akan tidalk akan menghentikan kerja-kerja memberantas korupsi dan menangkap koruptor meskipun hasus berhadapan dengan risiko yang menimbulkan rasa takut, menciutkan nyali bahkan mengancam keselamatan demi menciptakan Indonesia yang bersih dari korupsi. (Foto : Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)
Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap didampingi sejumlah rekannya, menunjukan rekaman CCTV teror Bom dan penyerangan terhadap penyidik KPK empat tahun lalu, saat konferensi pers, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (9/1), terkait serangan teror Bom terhadap Rumah Ketua dan Wakil Ketua KPK. KPK akan tidalk akan menghentikan kerja-kerja memberantas korupsi dan menangkap koruptor meskipun hasus berhadapan dengan risiko yang menimbulkan rasa takut, menciutkan nyali bahkan mengancam keselamatan demi menciptakan Indonesia yang bersih dari korupsi. (Foto : Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wadah Pegawai (WP) KPK mencurigai aksi teror terhadap dua pimpinan KPK hari ini memiliki korelasi dengan aksi teror sebelumnya terhadap sejumlah penyidik dan pegawai KPK.

Baca juga : Wadah Pegawai KPK Kutuk Aksi Teror Kepada Bosnya

Ketua WP Yudi Purnomo menyebut, dari beberapa kali aksi teror terhadap KPK, ada kemiripan dan keterkaitan dengan teror sebelumnya. "Ada beberapa korelasi yang kami tangkap. Pertama pelakunya 2 orang yang naiki motor, tapi wajahnya ditutupi. Punya korelasi yang sama dengan pelakunya bang Novel. Bang Afif bom, kemudian air keras mobil, bang Novel juga," katanya saat menggelar konpers di KPK, Rabu (9/1) malam.

Baca juga : OSO: KPU, Kembalilah Ke Jalan Yang Benar

Dari kesamaan itu, WP menilai pelaku merupakan jaringan yang sama sejak aksi teror terjadi. "Kami juga yakin ini bukanlah yang terakhir bisa jadi besok ada penyelidik jaksa atau petugas KPK lainnya yang diteror," ungkapnya. Oleh sebab itu, WP meminta ada sikap berbeda yang dilakukan baik itu pihak kepolisian hingga presiden. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.