Dark/Light Mode

Transjakarta Mendadak Ganti Nama Halte

Penumpang Jengkel Dan Bingung

Senin, 15 Januari 2024 07:30 WIB
Wakil Ketua Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Rani Mauliani. (Foto: Dok. DPRD DKI Jakarta)
Wakil Ketua Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Rani Mauliani. (Foto: Dok. DPRD DKI Jakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perubahan nama sejumlah halte bus Transjakarta menuai protes. Sebab, pergantian tersebut dilakukan secara mendadak sehingga banyak penumpang jengkel dan bingung.

Apalagi, nama baru halte sangat asing didengar. Misal­nya, nama halte dekat Dispenda Samsat Barat jadi Pulo Nangka dan halte Indosiar jadi Damai.

Ada pula, halte Departemen Pertanian jadi Simpang Ragunan, SMKN 57 jadi Jati Barat dan Imigrasi jadi Warung Bun­cit. Padahal, nama-nama yang lama itu sudah puluhan tahun dikenal warga.

Baca juga : Pengamat Transportasi: Tugas Awak Bus Mengantar Penumpang Sampai Tujuan

Wakil Ketua Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Rani Mauliani mengaku belum mengetahui ala­san PT Transjakarta mengubah sejumlah nama halte. Oleh sebab itu, Dia bakal meminta penjela­san kepada pihak Transjakarta.

“Kalau tidak ada masalah yang berarti kenapa diganti? Seperti kurang kerjaan saja kan, padahal masih banyak kan PR Transjakarta,” sentil Rani, Jumat (12/1/2024).

Sementara anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muham­mad Taufik Zoelkifli menyayangkan kurangnya komunikasi antara pihak Transjakarta dengan pelanggan.

Baca juga : Libur Nataru, Jumlah Penumpang KA Dari Jakarta Meningkat, Bisa Tembus 700 Ribu

“Kenapa komunikasi Transja­karta dengan penumpang nggak bagus?. Pelanggan jadi dirugi­kan karena mereka jadi nggak tau mau ke mana atau gimana, kenapanya,” kata Taufik, Jumat (12/1/2024).

Fraksi Partai Keadilan Se­jahtera (PKS) ini mendesak, manajemen Transjakarta untuk merespons keluhan pelanggan dengan baik. Dia menyebut, respons baik terhadap keluhan pengguna itu merupakan salah satu bukti berkualitasnya pelayanan Transjakarta.

“Misalnya dengan memberi sosialisasi kepada masyarakat dengan baik,” ujarnya.

Baca juga : Hadapi Lonjakan Puncak Liburan, KAI Logistik Tambah 25 Persen Kapasitas Angkut

Dia menambahkan, sosialisasi langsung kepada masyarakat bisa dilakukan dengan melibat­kan anggota DPRD DKI Jakarta. Karena, para wakil rakyat bisa langsung sampaikan ke masyarakat di pemukiman warga.

“106 anggota DPRD sering melakukan reses. Mereka lang­sung masuk ke kampung-kam­pung. Efektif untuk memberikan sosialisasi,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.