Dark/Light Mode

Jakarta Butuh Banyak Hidran

Setiap Hari Di DKI Terjadi Enam Musibah Kebakaran

Sabtu, 20 Januari 2024 06:45 WIB
Rumah di Jalan Saharjo, RT 001/RW 007, Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan kebakaran, Kamis 11/1/2024. Foto: X humasjakfire
Rumah di Jalan Saharjo, RT 001/RW 007, Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan kebakaran, Kamis 11/1/2024. Foto: X humasjakfire

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperbanyak unit hidran mandiri di daerah padat penduduk dan rawan kebakaran. Sehingga, penanganan kebakaran bisa dilakukan cepat.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin mengungkapkan, berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, ada 2.286 kebakaran sepanjang 2023. Itu artinya, jika dibagi rata, dalam sehari ada lebih 6 musibah kebakaran di Jakarta.

Beberapa kebakaran bahkan berkategori besar. Yakni, menghanguskan sejumlah rumah dan mengakibatkan korban jiwa. Meluasnya amukan si jago merah, paparnya, akibat lingkungan padat dan minimnya sumber air untuk memadamkan api.

Baca juga : Pangan dan Bijak Berutang, Membarui Prioritas di Tengah Ketidakpastian

Menurut Khoirudin, sudah selayaknya 267 Kelurahan di Jakarta memiliki hidran mandiri. Terutama di wilayah padat penduduk dan rawan kebakaran.

“Faktor yang paling menentukan cepatnya pemadaman adalah sumber air. Sekarang jumlahnya masih terlalu sedikit, tidak sebanding dengan luasnya Jakarta. Jadi (hidran mandiri) harus diperbanyak,” kata Khoirudin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (19/1/2024).

Khoirudin mengakui pembangunan hidran mandiri membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Meski begitu, dia minta Dinas Gulkarmat tahun ini fokus menyediakan hidran mandiri di 44 kecamatan.

Baca juga : Sakumini Hadirkan Sepatu Anak Gemas Untuk Temani Langkah Si Kecil

“Dampak kerugian kebakaran pasti lebih besar dari pada pembangunan hidran mandiri. Jadi, kami mendorong Dinas Gulkarmat membangun hidran mandiri di seluruh kecamatan dan bertahap di seluruh kelurahan,” ujarnya.

Politisi Partai Keadilan Sosial (PKS) ini menyebut, idealnya semua RW punya hidran mandiri. Terutama RW padat yang aksesnya sulit dilewati mobil pemadam.

Selain itu, dia mengimbau agar Dinas Gulkarmat melatih relawan pemadam kebakaran (redkar) terkait cara penggunaan hidran mandiri. Harapannya, pemadaman api bisa dilakukan sebelum petugas datang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.