Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Aibon - Gate

Anies Ditinggal 2 Anak Buahnya

Sabtu, 2 November 2019 07:56 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan (kanan). (Foto: Rizky Syaputra/Rakyat Merdeka)
Gubernur DKI Anies Baswedan (kanan). (Foto: Rizky Syaputra/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Heboh anggaran lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah (RAPBD) DKI 2020, memakan korban. Dua anak buah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengundurkan diri dalam waktu hampir bersamaan. Anies menghormati pilihan anak buahnya itu.

Tiga hari terakhir, Anies Baswedan jadi sorotan publik setelah ditemukan berbagai usulan anggaran janggal dalam RAPBD DKI 2020. Satu yang disorot adalah rencana pengadaan lem aibon senilai Rp 82,8 miliar. Rabu lalu, kata kunci Aibon sem pat masuk daftar trending topic terpopuler di Twitter.

Baca juga : Nadiem Cs Dipanggil Ke Istana, Rupiah Dan IHSG Naik

Tekanan dan kritikan tinggi dari publik itu membuat sejumlah pe jabat di Pemprov DKI memilih mengundurkan diri. Ada dua Kepala Dinas yang mengundurkan diri dalam dua hari terakhir. Mereka adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Edy Junaedi dan Kepala badan Peren canaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sri Mahendra.

Keputusan dua pejabat eselon dua itu terbilang mendadak. Hanya dua hari setelah anggaran janggal dalam RAPBD DKI 2020 jadi polemik. Ada dua anggaran yang jadi sorotan publik dalam RAPBD DKI itu. Pertama anggaran lem aibon sebesar Rp 82,8 miliar dan anggaran untuk membayar influencer media sosial sebesar Rp 5 miliar.

Baca juga : Mangga Harum Manis Hingga Mi Instan Tembus Pasar Rusia

Kabar itu disampaikan Anies saat menggelar jumpa pers di Balaikota, Jakarta, kemarin. Anies awalnya akan mengumumkan UMPDKI 2020. Namun sebelum memberikan keterangan, mantan Mendikbud itu menyampaikan permohonan pengunduran diri Sri Mahendra sebagai Kepala Bappeda per 1 November 2019.

Mahendra yang berada di samping Anies lalu bicara. Kepada wartawan, Mahendra mengatakan, keputusan itu diambil setelah munculnya polemik usulan anggaran yang tak wajar dalam Kebijakan Umum AnggaranPrioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2020. “Saya mengajukan mohon mengundurkan diri supaya akselerasi Bap peda akan lebih ditingkatkan. Terima kasih,” kata Mahendra.

Baca juga : Korban Meninggal Demo Anarkis di Wamena Jadi 22 orang

Anies mengaku terkejut dengan keputusan itu. Meski begitu, ia mengaku menghargai sikap Mahendra dan mengucapkan terima kasih atas kinerjanya selama ini. “Ini adalah sebuah sikap yang perlu dihormati dan dihargai. Ketika memilih untuk memberikan kesempatan pada yang lain, ketika pikirkan organisasi di atas segalanya,” kata Anies.

Anies memastikan Mahendra akan kembali ke jabatan awalnya. Mahendra dilantik sebagai Kepala Bappeda pada 9 Januari 2019. Ia merupakan pejabat hasil lelang jabatan. Untuk sementara, posisi Mahendra akan dijabat oleh Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Permukiman Suharti, sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Menurut Anies, Suharti adalah sosok yang punya pengalaman di bidang perencanaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.