Dark/Light Mode

Tak Ada Garis Polisi Di Lab SMK Al Kamal

Selasa, 29 Januari 2019 14:11 WIB
Lab di SMK Al Kamal tempat ditemukannya narkoba tidak digaris kuning oleh polisi. (Foto : Istimewa).
Lab di SMK Al Kamal tempat ditemukannya narkoba tidak digaris kuning oleh polisi. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Miris, narkoba masuk dunia pendidikan. Parahnya, laboratorium sekolah dijadikan tempat menyimpan sabu. Tidak ada garis polisi di lab. Yang ada, hanya gembok kecil.

Tidak ada yang berbeda dari SMK Al-Kamal. Setelah narkoba ditemukan di sekolah ini, siswa tetap beraktivitas seperti biasa. Tidak ada situasi sedih maupun tegang. Mereka tetap asik mengobrol santai di halaman sekolah yang luas dan asri.Kondisinya sejuk. Sebab, banyak pohon yang tumbuh di sekitar sekolah.

Dua petugas keamanan mengaturkeluar masuk kendaraan di komplek sekolah tersebut.“ Kami tidak terpengaruh dengan adanya isu narkoba,” ucap Sekretaris Managemen Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Al Kamal, Zakiah saat berbincang-bincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Komplek YPP Al Kamal berada di Jalan Raya Kedoya Al Kamal Nomor 2, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jenjang sekolah lengkap. Mulai dari TK, SD, SMP, SMK hingga perguruan tinggi.

Baca juga : Tersesat Di Gunung Agung, Turis Rusia Ditemukan Selamat

Sebelum masuk komplek, disambut Masjid Besar bernama “Al-Kamal”. Lokasinya, persis di belakang RS Cendana, Kedoya, Jakarta. Masuk lebih dalam, terdapat jalan yang cukup lebar. Sekitar 5 meter. Model conblok.

Setelah sampai di dalam, terdapat gedung megah. Tingginya tiga lantai. Letaknya berada di tengah-tengah. Bentuknya kerucut. Gedung tersebut merupakan bangunan paling megah di komplek Al Kamal. “Gedung itu untuk SMK dan perkuliahan,” ucapnya. 

Tidak jauh dari gedung bercathijau itu, terdapat beberapabangunan berukuran kecil. Tingginya dua lantai. Bangunan itu digunakan untuk ruang SD dan SMP. Tapi, banyak juga bangunan dibiarkan kosong. Tanaman liar banyak tumbuh. Catnya telah kusam. Sehingga, terkesan suram. Antar bangunan satu dengan yang lain, terdapat jalan setapak. Lebarnya satu meter.

Di pojok komplek, terdapat gedung dua lantai. Cat putihnyajuga terlihat kusam. Pintu masuknya warna biru. Lebarnya 1,5 meter. Kondisinya terkunci rapat. Di atasnya terdapat tulisan kecil “Lab kimia”. Gembok kecil melingkar di depan pintu. Di lab ini polisi menemukan ratusan gram sabu dan ribuan butir tablet psikotropika.

Baca juga : Ke Jakarta Aku Kan Kembali

“Kami kunci ruangan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap Zakiah.

Kendati ditemukan narkoba di lab tersebut, tidak ada garis kuning melingkar. Garis tanda dilarang melintas itu, biasa dipasang di tempat ditemukannnya barang bukti narkoba. “Kami larang garis kuning dipasang di lab tersebut,” tegas Zakiah.
 
Alasannya, dengan dipasangnya garis itu, akan membuat imej negatif sekolah ini. Apalagi, lokasi lab, masjid dan ruang kelas saling berdekatan. “Jangan karena rusak satu orang, yang malu semuanya,” tandas Zakiah.

Jendela kaca di lab tertutup rapat. Lampu ruangan dimatikan. Gelap. Sehingga, kondisi di dalam ruangan tidak terlihat jelas. Gedung tersebut diawasi petugas keamanan. “Isinya kosong. Tidak ada apa-apa,” ucapnya.

Zakiah menceritakan awal mula ditemukannya narkoba di sekolahnya. Pertama kali ditangkap polisi adalah AJ. Pria 29 tahun itu kedapatan membawah plastik kosong. Bekas sabu. Setelah AJ ditangkap di sekitar Metro TV, polisi melakukan pengembangan.

Baca juga : Politik Imigrasi Dunia Islam

Dari hasil pengembangan, AJ mengarahkannya ke SMK Al Kamal. Posisinya di Lab Kimia SMK. Kemudian, polisi menangkap dua pelaku lainnya. Yaitu, DL (29), dan CP (30). Ketiganya langsung dibawa ke Polsek Kembangan, Jakbar. “Jadi, ditangkapnya di lab sekolah, bukan gudang,” tandasnya.

Apalagi AJ, lanjut Zakiah, baru pertama kali menitipkan satu dus ke salah satu karyawan Lab. Karyawan, menurutnya, tidak tahu isi dus tersebut. Karena saling kenal, akhirnya karyawan mau menerima. “AJ tidak tinggal di lab itu. Dia hanya alumni sekolah,” ucapnya.

Dua pelaku lainnya yaitu, DL dan CO merupakan karyawan di sekolah ini. Setelah ada peristiwa penangkapan, pihak yayasan langsung melakukan pemecatan. “Kami tegas terhadap narkoba,” tandasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :