Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Korban PHK Terdampak PSBB
Berbaur Dengan Pengemis Meminta-minta di Kemang
Selasa, 28 April 2020 07:34 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Memasuki bulan Ramadhan, jumlah pengemis dan gelandangan di Jakarta meningkat. Ini terjadi tiap tahun. Tapi kali ini berbeda. Sebab, banyak warga terpaksa menggelandang akibat terdampak virus Corona atau Covid-19.
Sejumlah pengangguran baru itu terusir dari kontrakannya karena tak bisa membayar. Terpaksa berbaur dengan pengemis dan gelandangan di jalanan. Mereka menjadi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Berdasarkan pantauan Rakyat Merdeka, para pengemis musiman dan gelandangan dadakan terlihat di sejumlah wilayah di Jakarta Selatan. Kebanyakan menyerbu kawasan elite. Misalnya di Kawasan Jalan Prapanca, Kemang, Jakarta Selatan.
Baca juga : Tak Terapkan PSBB, Pemkot Medan Pilih Isolasi Klaster
Pengemis musiman berjejer di trotoar Jalan Prapanca dan di seputar akses masuk menuju perumahan, serta hunian mewah seperti Kemang Village.
Mereka menunggu belas kasihan orang yang melintas. Ada juga berjejer dengan gerobaknya di Jalan Kemang Selatan.
Pengemis mangkal di samping kiri dan kanan bahu jalan. Di Jakarta Pusat, pengemis dengan gerobak terlihat di kawasan Menteng, Salemba, dan kawasan lainnya.
Baca juga : Pemerintah Diminta Jamin Kebutuhan Sembako Masyarakat
Selain pengemis, para pengangguran baru yang berhenti kerja juga memenuhi trotoar di seputaran Pasar Tanah Abang. PMKS jenis ini bukan manusia gerobak atau pengemis musiman yang biasanya keluar saat Ramadhan.
Mereka korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari tempat kerjanya, karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan PSBB yang ditujukan untuk menekan penyebaran Covid-19 ini, berdampak terhadap ekonomi rakyat.
Usaha-usaha banyak yang tutup. Banyak pekerja dirumahkan. Untuk makan saja susah, apalagi untuk bayar sewa kontrakan. Kini, mereka sudah dievakuasi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama jajaran Polri-TNI ke Gedung Olahraga (GOR) Karet Tengsin, Jakarta Pusat.
Baca juga : Selama PSBB Berlangsung, Tak Ada Penutupan Jalan di Depok
Jana, kehilangan pekerjaannya sebagai tukang sapu di Pasar Tanah Abang yang kini tutup. Karena tak ada pemasukan, dia tak mampu bayar kontrakan. “Nyapu, angkut-angkut, kerja apa saja di pasar. Setelah tutup, nggak ada pemasukan akhirnya tidur di emperan sama yang lain,” ujarnya.
Reza, rekan Jana sesama warga yang tinggal di emperan Pasar Tanah Abang mengaku, sebelum pindah ke GOR Karet Tengsin, pernah mendatangi dapur umum yang menyediakan makanan gratis selama pandemi Covid-19.
“Terpaksa karena tak ada lagi penghasilan,” ujar pekerja yang di-PHK dari tempat kerjanya di daerah Blok M.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya