Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Data Penerima Tahap Kedua Sedang Diperbaiki

Warga Butuh Makan, Jangan Kelamaan Menunda Bansos

Minggu, 3 Mei 2020 04:45 WIB
Pekerja sedang mengepak paket bansos dari pemerintah. Foto: Twitter @aktualofficial
Pekerja sedang mengepak paket bansos dari pemerintah. Foto: Twitter @aktualofficial

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembagian bantuan sosial (bansos) di DKI Jakarta karut marut. Masih ada yang tidak tepat sasaran. Begitu juga waktu distribusi, tidak sesuai jadwal.

Melihat itu, pembagian bansos tahap kedua ditunda. Semestinya diberikan setelah bansos tahap pertama kelar 25 April lalu. Berarti sudah seminggu tertunda dengan alasan data penerimanya sedang diperbaiki. 

Padahal, warga terdampak virus corona alias Covid-19 sangat membutuhkan bansos tersebut untuk makan. Banyak warga kesulitan keuangan akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Menanggapi penundaan ini, Ketua Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta, Iman Satria, mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera membagikan bansos tersebut. Sebab, warga butuh makan. Pembagian itu harus lebih cermat lagi. Kesalahan kudu diminimalisir. 

“Ini yang bisa dilakukan Pemprov DKI. Sebab, tak akan bisa 100 persen menyempurnakan data penerima bansos. Artinya, pasti masih ada kemungkinan bansos disalurkan tidak tepat sasaran. Ini angkanya harus kecil. Jangan terjadi di mana-mana,” kata Iman. 

Baca juga : Petani Sawit Tolong Dibantu, Jangan Sampai Megap-megap Karena Corona

Pemprov DKI, lanjut politisi Partai Gerindra itu, tak punya banyak waktu untuk memverifikasi data. Sebab, warga sudah menunggu penyaluran bansos tahap kedua untuk kebutuhan sehari-hari. Karena itu, dia meminta Pemprov DKI harus memberikan tanggung jawab kepada RT dan RW untuk membagikan bansos tersebut. 

Kemudian pengurus RT dan RW hingga dinas kudu cermat mendata. Supaya penerima bansos yang betul-betul berhak. “Mau sampai kapan menunggu untuk verifikasi data? Percayakan saja kepada RT dan RW di bawah,” tandasnya. 

Bansos Ditarik Sementara

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) telah menarik 9.595 paket bansos bagi warganya untuk tahap kedua. Wali Kota Jaktim M Anwar menyebut 9.205 paket bansos dari Pemprov DKI dan 390 paket dari pemerintah pusat tidak tepat sasaran. “Paket bansos yang ditarik itu salah sasaran, diberikan kepada warga mampu,” kata Anwar. 

Bansos dari Pemprov DKI dibalikin ke gudang Pasar Jaya. Sementara bansos dari pemerintah pusat dibawa ke gudang Suku Dinas Sosial Jaktim. Bantuan paket sembako ditahan untuk proses revisi data penyaluran pada Mei 2020. 

Baca juga : Permenhub Sedang Disusun, Larangan Mudik Berlaku Mulai 24 April

Kini, Pemkot Jaktim lagi memverifikasi data di lapangan bersama dengan petugas RT, RW dan kelurahan. Anwar ingin pembagian merata dan sesuai sasaran. “Pendataan harus dilakukan dari tingkat RT dan RW agar penyaluran bansos tepat sasaran. Pendistribusian bansos tetap berjalan untuk yang tepat sasaran, sambil verifikasi data. Kepada warga, segera mendaftar ke kelurahan atau RT dan RW,” pintanya. 

Selain salah sasaran, waktu distribusi bansos juga tidak sesuai jadwal. Padahal, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, paket bantuan akan dikirim tiap pekan selama PSBB. Pendistribusian bansos juga kadang telat. Dari mulai paket bansos yang belum siap hingga data yang belum lengkap. 

Misalnya pada pembagian tahap pertama, di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Waktu distribusi bansos sesuai jadwal 21 April 2020. Hingga Rabu (22/4), bantuan tak kunjung datang. Ini artinya, warga penerima bantuan rela menunggu lebih lama. 

Keluhan bantuan telat juga berceceran di media sosial Twitter Pemprov DKI Jakarta @ DKIJakarta. Banyak warga yang curhat di kanal ini saat tahap pertama. “Sampai saat ini 24 April RW 08 Kelurahan Kayumanis Matraman Jaktim belum menerima bantuan apa pun dari pihak terkait min,” keluh @ mus_tanjung dan ribuan warga selama masa pembagian tahap pertama. 

Kepala Divisi Perkulakan Retail Distribusi pada Perumda Pasar Jaya, Edison Sembiring mengungkapkan, pendistribusian bansos akan dilakukan kembali setelah pembahasan bersama Pemprov DKI selesai. “Ini sedang dibahas tingkat Pemprov DKI, kemungkinan ada penambahan jumlah penerima bansos dan juga isi paket,” terangnya. 

Baca juga : Masyarakat Butuh Makan, Bukan Pelatihan Online Ya..

Dia masih belum bisa memastikan kapan waktu pembagian bansos tahap dua ini. Sebagai pihak penyalur bansos, penundaan ini masih menunggu data valid yang akan diberikan oleh Dinas Sosial. “Supaya di bansos tahap dua ini lebih akurat tepat pada orang yang membutuhkan,” tandasnya. 

Tingkatkan Kualitas Data 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui masih ada kekeliruan pendataan penerima bansos, sehingga ada yang tidak tepat sasaran. “Dari 1,2 juta orang, ketemu 1, 2, 3 yang tidak tepat sasaran, itu pasti. Jadi tidak usah ditutup-tutupi, itu faktanya. Tapi yang penting adalah begitu ada kekeliruan, koreksi, koreksi, koreksi. Ini bagian dari kita juga meningkatkan kualitas data,” ujar Anies. 

Pemprov DKI Jakarta berjanji akan memaksimalkan perangkat RT dan RW untuk mendata warga penerima. Dalam kesempatan ini, Anies mengucapkan terima kasih kepada warga yang mengembalikan paket bantuan karena merasa tidak berhak menerima bansos. 

“Kami berterima kasih. Banyak masyarakat yang tidak seharusnya menerima, ketika dapat malah dikembalikan. Sekarang malah sudah SOP-nya untuk para RW. Apabila tahu penerima keluarga mampu, maka mereka bisa tidak harus mengantarkan dengan membuat berita acara,” ungkap Anies. [FAQ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.