Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

TPU Pondok Ranggon Tersisa 570 Liang Lahat

Duh, Jakarta Terancam Kehabisan Lahan Makam

Senin, 11 Mei 2020 09:21 WIB
TPU Pondok Ranggon Tersisa 570 Liang Lahat Duh, Jakarta Terancam Kehabisan Lahan Makam

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Corona atau Covid-19 menyebabkan jumlah kematian meningkat drastis sejak Maret hingga kini. Hal itu berpengaruh terhadap tempat pemakaman di DKI Jakarta.

Jakarta terancam kehabisan lahan pemakaman. Termasuk dua Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang menjadi lahan makam yang menggunakan protap Covid-19, yakni TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur dan TPU Tegal Alur di Jakarta Barat.

Untuk mengatasi krisis lahan, Jakarta membutuhkan penambahan lahan makam setidaknya seluas 17 hektare setiap tahun. Luas ini diperoleh jika luas makam rata-rata 5,5 meter per segi (m2) dan dikalikan jumlah orang meninggal setiap tahun, yaitu rata-rata 3.096 orang berdasarkan data Disdukcapil.

Baca juga : Pesta Seks Saat Karantina, Walker Terancam Denda Rp5 Miliar

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta telah menganggarkan Rp 200 miliar untuk pengadaan lahan makam tahun ini.

Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pengadaan lahan seluas 40.000 m2 tahun ini. Hanya saja, lahan tidak bisa langsung dipakai untuk makam.

Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga menyatakan, pandemi Covid-19 membuat semakin minimnya lahan pemakaman di Jakarta.

Baca juga : Kejaksaan Agung Saatnya Salip KPK

Menurut Nirwono, pemilihan TPU Pondok Ranggon dan TPU Tegal Alur sebagai tempat pemakaman jenazah dengan protap Covid-19 karena keduanya terluas di DKI Jakarta. “Tegal Alur lebih luas. Namun, DKI Jakarta tetap harus siap-siap mencadangkan TPU lainnya, seperti TPU Kampung Kandang, Jagakarsa dan TPU luas lainnya,” ungkap Nirwono kepada Rakyat Merdeka.

Disebutkan Nirwono, pandemi Covid-19 di Ibu Kota belum menunjukkan angka yang menurun drastis. Apalagi data dari website corona.jakarta.go.id, sejak kali pertama kematian akibat Covid-19 pada 5 Maret 2020 hingga 7 Mei, tercatat ada 1.826 pemakaman menggunakan protap Covid-19.

Terdiri dari pasien positif terjangkit virus corona, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP). Jumlah pemakaman tertinggi terjadi pada 8 April 2020 yakni, 54 jenazah.

Baca juga : Gempa 5,1 Goncang Garut, Getarannya Terasa Sampai Pelabuhan Ratu

Mengutip Reuters dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, ada 4.377 pemakaman terjadi pada Maret. Jumlah ini dua kali lipat dari jumlah pemakaman pada Februari, yaitu 2.459 pemakaman. Corona diyakini sudah masuk ke Indonesia pada Februari.

"Jumlah pemakaman lebih tinggi dari rata-rata pemakaman selama dua tahun terakhir pada periode yang sama. Hanya waktu dua bulan lebih, jumlah ini cukup fantastis,” kata Nirwono.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.