Dark/Light Mode

Jalanan Macet Lagi, Pasar Padat Lagi

Ini Sih Abnormal Bukan New Normal

Selasa, 19 Mei 2020 04:30 WIB
Situasi pembeli dan pedagang kaki lima di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta Pusat tampak padat disaat penerapan PSBB, Senin (18/5). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Situasi pembeli dan pedagang kaki lima di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta Pusat tampak padat disaat penerapan PSBB, Senin (18/5). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mendekati Lebaran, masyarakat mulai mengabaikan protokol kesehatan. Pasar penuh sesak. Jalanan macet. Kalau tetap dibiarkan, ini berbahaya. Upaya mencegah penyebaran corona bisa sia-sia.

Penuhnya pasar terjadi di banyak daerah. Termasuk di Jakarta, yang merupakan episentrum corona saat ini. Contohnya, Pasar Tanah Abang. Sejak dua hari terakhir, ribuan orang berdesak-desakan untuk membeli baju Lebaran. Sebenarnya, toko-toko di pasar teksil terbesar se-Asia itu, belum buka. Namun, banyak PKL menggelar lapak di pinggir jalan. Sebagian masyarakat yang “haus” belanja pun, menyerbu.

Di Bekasi juga sama. Tepatnya di Sentra Grosir Cikarang (SGC), di Jalan RE Martadinata. Pengunjung mall terbesar di Cikarang ini, membludak. Kebanyakan warga datang menggunakan sepeda motor. Saking banyaknya yang datang, ribuan sepeda motor tak bisa masuk parkiran gedung, sehingga memadati bahu jalan.

Baca juga : RI Ancang-ancang Hadapi Skenario The New Normal

Di Pasar Anyar, Bogor, kejadian serupa juga muncul. Pengunjung pasar tumpah ke jalan. Jalanan pun menjadi stag. Macet total. Wali Kota Bogor, Bima Arya, yang saat itu turun langsung ke pasar, mengimbau warga tak berkerumun. Namun, warga cuek saja. Pak Wali Kota sampai kesal.

Selain pasar, jalanan juga mulai macet. Di Ibu Kota, jalan dari Bundaran HI menuju Semanggi, kemarin sore, macet parah. Sudah seperti hari biasa sebelum ada wabah corona.

Hal serupa juga terjadi di tol. Pagi kemarin, Jalan Tol Dalam Kota di sekitar Halim macet beberapa kilometer. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sama sekali tidak terlihat. Banyak masyarakat sepertinya tidak lagi mengindahkan imbauan untuk di rumah saja.

Baca juga : UMeetMe Datangi Pasar, Pemulung dan Ojek Bagikan 10 Ribu Masker Gratis

Di Bekasi dan Tangerang juga sama. Kemacetan sudah ada sejak akhir pekan kemarin. Saat menjelang buka puasa, jalanan macet di mana-mana. Sampai di gang-gang.

Belum diketahui pasti kenapa masyarakat sudah berani pergi ke pasar atau beraktivitas lain di luar rumah. Yang jelas, saat ini memang sedang ramai dikampanyekan kehidupan new normal.

Presiden Jokowi mengatakan, masyarakat harus menyesuaikan hidup selama vaksin Covid-19 belum diciptakan. Seperti, beradaptasi dengan protokol kesehatan dan mulai beraktivitas lagi. Menurutnya, ini sebagai salah satu cara menuju tatanan kehidupan baru masyarakat.

Baca juga : Usulan Mbak Rerie, Masyarakat Kelas Menengah Juga Perlu Dapat Bansos

"Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan. Itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal. Tapi, kehidupan yang berbeda itu bukanlah kehidupan yang penuh pesimisme atau ketakutan. Kita kembalikan produktivitas kita dengan optimisme karena kita tetap menerapkan berbagai mekanisme pencegahan," terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.