Dark/Light Mode

150 Bus Gratis Urai Kepadatan Di Stasiun Bogor

Tumben, Penumpang KRL Cukup Antre 15 Menit Aja

Selasa, 14 Juli 2020 06:44 WIB
Penumpang menikmati perjalanan Bus gratis yang disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). (Humas : Damri)
Penumpang menikmati perjalanan Bus gratis yang disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). (Humas : Damri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penambahan bus gratis menjadi 150 armada berhasil mengurai antrean penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek atau Commuter Line di Stasiun Bogor, kemarin.

Bus gratis yang disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu diberangkatkan dari Jalan Mayor Oking, tak jauh dari Stasiun Bogor.

Pantuan Rakyat Merdeka, dengan 150 armada itu, antrean penumpang di Stasiun Bogor lebih kondusif dibanding pekanpekan sebelumnya. Antrean tak mengular panjang lagi.

Calon penumpang yang sudah datang sejak pukul 04.15, terpecah. Ada yang ke Stasiun Bogor. Ada yang langsung antre di pool pemberangkatan bus gratis di Jalan Mayor Oking. Hingga pukul 06.30 WIB, antrean penumpang KRL hanya terlihat sampai halaman depan stasiun.

Biasanya tiap Senin pagi, antrean penumpang KRL di Stasiun Bogor sangat panjang, membludak, sampai parkiran kendaraan. Mau masuk ke kereta membutuhkan dua jam antre. Padahal, bus gratis sudah disiapkan 60 armada.

Dengan disiapkannya 150 bus gratis itu, petugas KRL dibantu Dishub dan Satpol PP tak terlalu lama menyekat penumpang masuk ke peron. Sebab, jumlahnya tak membeludak lagi seperti pekan-pekan sebelumnya.

“Tumben, ini enggak sampai panjang banget. Enggak sampai ke parkiran mobil antrenya. Karena di depan sudah pada ke bus gratis. Jadi di sini lumayan lengang,” ujar Femmy, calon penumpang KRL sebelum masuk ke peron dan diperiksa suhu tubuhnya.

Penumpang lainnya, Andisca, yang tiba di Stasiun Bogor sekitar pukul 04.30 WIB bercerita, memang ada keramaian jelang masuk peron. Tetapi kali ini terbilang lancar. Tak lama mengantre, dia masuk ke gerbong KRLsekitar 15 menit kemudian.

Baca juga : Ada TambahanĀ 150 Bus Gratis Di Stasiun Bogor Tiap Senin Pagi

“Kalau kemarin bisa sampai dua jam kan, sekarang ini sekitar 15 menit,” sebutnya.

Antrean, lanjut Andisca, hanya nampak di peron 3 dan 4 dengan tujuan Jakarta Kota. Di sini, penumpang yang menunggu sejak pukul 04.00 WIB, baru berangkat sekitar pukul 05.00. Karena kereta tak kunjung datang berangkat. Dia mengapresiasi tambahan bus bantuan dari Pemprov DKI dan Kemenhub yang cukup berhasil mengurai kepadatan penumpang.

“Banyak bus bantuan yang parkir di luar stasiun. Jadi di stasiunnya nggak terlalu ngantre,” ujar dia. Di Twitter, sejumlah penumpang juga mengicaukan keheranan mereka karena Stasiun Bogor kali ini kondusif.

“Apakah ini yang disebut keajaiban dunia yang ke-12. Jam 07:00 kagak ada antrean panjang di Stasiun Bogor. Ini Senin loh? Apa gara-gara penambahan bus? Apa orang-orang masih molor? Entahlah,” tanya penumpang pemilik akun @RangerHideung sembari menunggah foto Stasiun Bogor yang lengang dari antrean.

Hal serupa disampaikan pemilik akun @spirit_herman yang berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta. “Terima kasih pak @DKIJakarta dan @anisbaswedan bantuan 150 bus ya. Nggak perlu antre panjang di Stasiun Bogor,” sebutnya.

Dia juga memberi pujian kepada Wali Kota Bogor Bima Arya. “Sepertinya Stasiun Bogor udah gak separah minggu kemarin antreannya. Mungkin karena bus udah banyak dan sidak terus sama Pak Wali, sehingga selalu ada alternatif dan solusi setelahnya,” tulis @saefulbahri.

Netizen @ReeneMumeckh berharap, Senin depan kondisi tetap sama bahkan lebih baik. “Semoga di Senin berikutnya antrean di Stasiun Bogor seperti Senin hari ini (kemarin),” pintanya, kemudian diamini @milamilski. “Thanks. Alhamdulillah antrean bus bantuan Senin ini di Stasiun Bogor lebih teratur karena dikasih jalur pembatas.

Cuma, di dalam bus gak selang seling lagi duduknya,” ungkapnya. Bus Antre Dengan penambahan bus itu, bukan lagi penumpang yang antre, tetapi bus yang kelihatan antre di Jalan Mayor Oking. Namun tetap terlihat tertib.

Baca juga : Mulai 13 Juli, Setiap Senin, Stasiun Bogor dan Cilebut Cuma Buat Penumpang Bertiket Elektronik

Masing-masing antrean diberi pita pembatas dan dikelompokkan berdasarkan tujuan bus. Ada nama plang tujuan akhir bus seperti Manggarai, Tanah Abang, Sudirman, Tebet, dan Juanda.

Sejak pukul 05.00, bus mulai diberangkatkan. Hingga pukul 06.00 masih terlihat penumpang masuk bus. Semua penumpang mengenakan masker. Sebelum masuk bus, diperiksa suhu tubuhnya dan memakai hand sanitizer.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Eko Prabowo menyatakan, pihaknya dapat bantuan 75 bus dari Pemprov DKI Jakarta dan 75 bus dari Kemenhub. Total adal 150 armada. Sebanyak 140 bus diberangkatkan dari Jalan Mayor Oking di samping Stasiun Bogor.

Sedangkan 10 bus lainnya diberangkatkan dari Pool Damri di samping Mal Botani Square, Baranangsiang, Kota Bogor.

Eko menjelaskan, bus gratis diberangkatkan menuju ke stasiun di Jakarta, seperti Stasiun Juanda, Stasiun Manggarai, Stasiun Juanda, Stasiun Tebet, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Sudirman.

Pengaturan antrean dan pemberangkatan bus dibantu oleh petugas dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP. Antrean untuk menaiki bus dibuat sekitar 100 orang per kelompok.

“Setelah 100 orang naik dan penumpang penuh, bus diizinkan jalan. Kemudian, 100 orang dari kelompok berikutnya diizinkan naik ke bus lagi. Antrean menuju bus juga menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak sekitar satu meter. Pengantre yang tidak kebagian bus, dimohon kembali mengantre KRL dalam Stasiun Bogor,” sebutnya.

Dengan bantuan 150 bus, menurut Eko, mampu mengurangi kepadatan sekitar 4.500 penumpang KRL. Untuk 75 bus kecil, kapasitas 20 penumpang per bus. Sementara, 75 bus besar kapasitas 40 penumpang per bus. Totalnya sekitar 4.500 penumpang yang bisa terangkut.

Baca juga : Terlantar di Stasiun, 371 Penumpang KRL Diangkut Bus Sekolah

“Sebelumnya hanya sekitar 1.000-an penumpang karena kapasitas yang boleh diisi 50 persen saja. Apalagi sekarang sesuai Permenhub Nomor 41 Tahun 2020, bus kecil maupun besar sudah bisa mengangkut 70 persen penumpang maksimal,” ujarnya.

Bukan Solusi Utama

Wali Kota Bogor Bima Arya memantau jalannya antrean bus gratis di Jalan Mayor Oking dan Stasiun Bogor. “Jam segini kalau minggu lalu penuh. Sekarang sudah relatif kosong. Kita lihat tadi penumpang banyak yang lebih memilih naik bus. Itulah sebabnya di dalam Stasiun Bogor cenderung kosong,” kata Bima Arya, kemarin pagi.

Bima menyatakan, bantuan bus gratis dari Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta berhasil mengurai antrean panjang di Stasiun Bogor. Apalagi ada tambahan dua jadwal perjalanan KRL.

Meski begitu, Bima menekankan, bus bantuan dan tambahan jadwal perjalanan KRL ini bukan solusi utama mengatasi antrean penumpang KRL. Perlu ada sistem pembagian shift kerja yang berjalan dengan maksimal.

Selain itu, perlu pembahasan lebih lanjut untuk membuat solusi permanen mobilitas pekerja di tengah pandemi. “Sekali lagi ini bukan solusi permanen. Kita tengah mematangkan strategi lain yang lebih permanen bersama PT KAI, Kemenhub dan Pemprov DKI Jakarta,’’ ungkap Bima.

Ke depannya, lanjut Bima, sebelum ada solusi permanen mudah-mudahan setiap Senin bisa seperti ini. “Nanti kita laporkan kepada Pak Menko, Pak Menhub. Kita tentu akan mematangkan skenario permanen,” ujarnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.