Dark/Light Mode

Banyak Masyarakat Mulai Sepelekan Covid

BPTJ Minta Kebijakan WFH Dilanjutkan

Senin, 13 Juli 2020 21:22 WIB
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meminta kebijakan work from home (WFH) bisa dilanjutkan.

Alasannya, banyak masyarakat mulai menyepelekan ancamam Covid-19 di masa new normal.

Kepala BPTJ Polana B. Pramesti mengatakan, sebagian masyarakat ternyata sudah terbiasa bekerja dengan baik dari rumah atau WFH.

Baca juga : Honda Jual 2.488 Mobil Sepanjang Juni

"Kami mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada karena wabah Covid-19 sebenarnya masih berlangsung, dan aktivitas-aktivitas yang semula dihentikan saat PSBB penuh sekarang ini sudah dibolehkan. Jadi justru resiko penularan makin tinggi," katanya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (13/7).

Polana menegaskan, jika tetap perlu ke kantor frekuensinya dapat dikurangi. Misalnya dari semula lima hari per minggu menjadi cukup dua hari per minggu dengan pengaturan jadwal. 

Selain itu, pekerjaan-pekerjaan yang menuntut datang ke tempat kerja setiap hari, pemilik kerja harus bersedia mengatur jadwal berangkat dan pulang pegawainya agar tidak menumpuk pada satu waktu tertentu.

Baca juga : Perbaikan Ekonomi Kita Sudah On The Track

Polana melihat seperti ada euforia di masyarakat menyambut new normal seperti tidak ada lagi ancaman Covid-19. Untuk itu, ia meminta masyarakat memaksa diri membangun kebiasan baru agar mengurangi resiko sebesar mungkin dari penularan Covid-19.

"Transportasi pada masa pandemi tidak mungkin dapat melayani masyarakat dengan protokol kesehatan yang memadai jika demand-nya masih persis sama dengan sebelum pandemi,” jelasnya.

Menurutnya, hingga saat ini sudah cukup banyak ketentuan peraturan yang mengatur soal permintaan ini, mulai dari Peraturan Kepala Daerah, Gugus Tugas Covid-19 hingga Peraturan Menteri tinggal konsistensi pelaksanaannya.

Baca juga : Wagub Banten Andika Gulirkan Program Tengok Kanan Dan Kiri Tetangga

“WHO pernah menyatakan bahwa transportasi menjadi salah satu faktor potensial penularan dan penyebaran Covid-19, untuk itu kami berjuang keras agar transportasi komuter di wilayah Jabodetabek terhindar dari hal itu, namun semua itu sulit diwujudkan tanpa partisipasi masyarakat," ucapnya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.