Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Musibah Banjir dan Corona di Depan Mata

Anies Diminta Siapkan Skenario Terburuk

Selasa, 22 September 2020 13:35 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) saat mengecek Pintu Air Manggarai, Selasa (22/9) dini hari. (Foto: Twitter)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) saat mengecek Pintu Air Manggarai, Selasa (22/9) dini hari. (Foto: Twitter)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda usai, DKI Jakarta kembali dipusingkan oleh masalah klasik: banjir. 

Hujan deras yang melanda Jabodetabek pada Senin (21/9) sore, mengakibatkan genangan dan banjir di sejumlah wilayah di Ibu Kota Jakarta.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, per Selasa (22/9) pukul 09.00 WIB, 56 Rukun Tetangga (RT) di Ibu Kota terdampak banjir, dengan ketinggian 10 cm hingga 1 meter.

Baca juga : Gelombang II Covid di Depan Mata, PM Johnson Ogah Dongkrak Skala Lockdown

"Posko pengungsian berkurang, dari empat menjadi dua lokasi," kata Juru Bicara BPBD DKI Jakarta M. Insyaf melalui keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).

Dua posko pengungsian itu berada di Mushola Riyadhul Saadah, Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat dan Rusunawa Pengadegan, Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan. Total pengungsi 38 orang.

Sebelumnya, pukul 06.00 pagi, jumlah RT yang terdampak banjir mencapai 49 RT. Sedangkan pengungsi, berjumlah 15 orang.

Baca juga : Cegah Penyebaran Corona, Mahfud Minta Pelototin Jalur Tikus Perbatasan

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, agar mulai fokus menangani banjir. Apalagi, banjir pada tahun ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19. 

"Saya minta Gubernur Anies mulai fokus. Terutama, di daerah-daerah langganan banjir di Ibu Kota. Pemprov Jakarta masih punya waktu untuk mengantisipasi," kata Ida kepada RMco.id, Selasa (22/9).

Ida meminta Pemprov DKI, agar mempersiapkan skenario terburuk di puncak musim hujan. Di mana banjir akan parah, dan mengakibatkan ribuan pengungsi. Sehingga, rentan terjadi penularan Covid-19.

Baca juga : Bantu Korban Banjir di Katingan, Polda Kalteng Siapkan 100 Personel

"Ini yang patut diwaspadai terkait pengungsi. Banyak pengungsi dari wilayah padat penduduk. Mumpung, masih ada waktu. Program penanganan banjir harus segera direalisasikan," tutur Ida.

Menurutnya, program penanganan banjir harus komprehensif. Tak hanya melibatkan Dinas Sumber Daya Air (SDA), melainkan juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Bina Marga. Sebab, genangan tak hanya terjadi di pemukiman penduduk, tetapi juga di ruas jalan yang diakibatkan jaringan trotoar. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.