Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Proyek MRT Molor

DPRD DKI Dorong Cari Pembiayaan Alternatif

Selasa, 20 Oktober 2020 05:36 WIB
Ilustrasi penumpang sedang menunggu MRT di salah satu stasiun di Jakarta. (Foto : Rakyat Merdeka/Ng Putu Wahyu Rama)
Ilustrasi penumpang sedang menunggu MRT di salah satu stasiun di Jakarta. (Foto : Rakyat Merdeka/Ng Putu Wahyu Rama)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lelang tender proyek Mass Rapid Transit (MRT) fase 2A yang akan mengerjakan dari Stasiun Monas-Mangga Besar, berkali-kali gagal digelar. Penyebabnya, tidak ada kontraktor berpartisipasi dalam lelang itu.

“Kondisi seperti ini sangat merugikan warga Jakarta,” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : PSBB Tak Buahkan Hasil Signifikan, DPRD Sarankan Pemprov DKI Cari Cara Alternatif

Prasetyo mengusulkan, pembangunan dilakukan dengan pembiayaan alternatif selain dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Dia menyayangkan, persyaratan pinjaman yang mengharuskan keterlibatan kontraktor asal Jepang.

Seharusnya, dalam persyaratan pinjaman, perlu ada pengecualian. Misalnya, jika tidak ada kontraktor Jepang yang berminat, pekerjaan boleh dilakukan oleh kontraktor lokal. Sebab, dalam proyek fase 1 Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI), kontraktor lokal terlibat dalam kerja sama dengan kontraktor Jepang.

Baca juga : Parepare Dorong Pemulihan dan Pertumbuhan Ekonomi

“Kontraktor lokal sudah punya pengalaman membangun fase 1. Saya yakin, kalau mereka diberikan kesempatan mengerjakan proyek di fase 2 pasti bisa selesai. Insinyur kita sudah hebat-hebat. Tidak kalah pintar dari insinyur Jepang. Mereka juga sudah berpengalaman,” tegasnya.

Prasetyo berharap, agar pembiayaan proyek ini jangan hanya mengandalkan pinjaman JICA. Sebab, banyak lembaga pembiayaan asing yang berminat membiayai proyek MRT di Jakarta. “Dengan beroperasinya fase 1 ini terlihat bahwa bisnis transportasi publik sangat menjanjikan,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.