Dark/Light Mode

MDRT Naik 12 Persen, AAJI Dorong Agen Asuransi Jiwa Tingkatkan Kompetensi

Jumat, 28 Agustus 2020 21:53 WIB
Konferensi pers Asosiasi Asuransi Jiwa (AAJI), Jumat (28/8). (Foto: Istimewa)
Konferensi pers Asosiasi Asuransi Jiwa (AAJI), Jumat (28/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak hanya jumlah keagenan yang tiap tahun harus terus ditambah, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menegaskan perlunya peningkatan kualitas kompetensi agen asuransi jiwa. Kualitas agen adalah hal yang mutlak. AAJI pun mengapresiasi wadah agen asuransi jiwa berskala global, Million Dollar Round Table (MDRT) Indonesia, yang selama 2 tahun terakhir ini telah meningkatkan kapasitas anggotanya.

“Kami tidak bosan-bosan untuk mengajak agar para agen asuransi untuk meningkatkan kapasitasnya dengan bergabung dalam MDRT Indonesia. Ini adalah wadah bagi para tenaga pemasar untuk dapat meningkatkan kemampuannya sebagai Financial Planner berskala internasional,” terang Kepala Departemen Hubungan Internasional AAJI Nelly Husnayati, dalam konferensi pers virtual, Jumat (28/8).

Diakui Nelly, saat ini agen masih menjadi penopang dalam industri asuransi jiwa di Indonesia. Pada kuartal I-2020, jumlah agen asuransi meningkat hampir 10 persen menjadi 650.443 orang, dibandingkan periode tahun sebelumnya sebanyak 595.192 orang. Dengan pertumbuhan rata-rata jumlah agen dalam tiga tahun terakhir sekitar 5 persen, optimistis penetrasi asuransi pun akan meningkat. “Apalagi saat ini sudah semakin banyak anak muda (generasi milenial) yang mulai menjadikan agen asuransi sebagai profesi yang sejajar dengan profesi-profesi lainnya,” ucapnya.

Baca juga : Di Depan BKNDI, Bamsoet Dorong Generasi Muda Kembangkan UMKM

Memang, kondisi pandemi Covid-19 memberi tekanan bagi kinerja industri asuransi jiwa sepanjang kuartal pertama tahun ini. Namun, AAJI meyakini dengan adanya transisi PSBB, aktivitas ekonomi akan kembali bergerak.

“Dampak Covid memang ada penurunan dari sisi kemampuan membayar atau membeli produk dengan premi yang tinggi. Tetapi positifnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi apalagi kesehatan makin meningkat,” jelasnya.

“Jadi yang beli tetap banyak, tetapi (nilainya kecil) daya beli menurun. Ini jadi oportunity bagi agen asuransi jiwa untuk bisa lebih banyak beraktifitas menawarkan produk kepada masyarakat yang membutuhkan. Apalagi, lanjutnya, agen-agen asuransi jiwa telah diperbolehkan menjual produk secara online oleh AAJI dan OJK,” sambung Nelly.

Baca juga : Transformasi, PLN Dorong Penggunaan Energi Ramah Lingkungan

Country Chair MDRT Indonesia Miliana Marten menjelaskan, dalam dua tahun terakhir keaggotaan MDRT Indonesia terus meningkat. Untuk 2020, jumlah agen asuransi jiwa di Indonesia yang menjadi anggota MDRT, meningkat mencapai 2.745 anggota, atau naik 12 persen.

“Bagi kami ini adalah pencapain yang sangat baik ditengah situasi pandemi. Dan sejak 2017 peningkatan member MDRT terus mengalami peningkatan secara signifikan,” jelasnya.

Namun, tren kenaikan jumlah anggota MDRT ini masih minim jika dibandingkan total agen asuransi jiwa di Indonesia. Dari jumlah agen asuransi di Indonesia saat ini sekitar lebih dari 650 ribu orang, yang menjadi anggota MDRT tidak sampai 0,5 persen. Bahkan di dunia pun jumlah agen asuransi MDRT hanya 3 persen. “Inilah yang menjadi tantangan bagi saya dan komite MDRT Indonesia untuk terus mempromosikan manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dengan menjadi anggota MDRT,” imbuhnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.