Dark/Light Mode

Keinginan Orang Tua Siswa Di Jakarta

Maunya Belajar Tatap Muka Tapi Nggak Terpapar Corona

Minggu, 22 November 2020 05:31 WIB
Ilustrasi pelajar melakukan aktivitas belajar secara daring. (Foto : Antara)
Ilustrasi pelajar melakukan aktivitas belajar secara daring. (Foto : Antara)

 Sebelumnya 
Belum Penuhi Syarat 

Pakar Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengimbau pemerintah pusat dan daerah memikirkan secara matang sebelum membuka pembelajaran tatap muka. Penutupan sekolah berkontribusi signifikan melandaikan kurva Corona di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

“Syarat belajar tatap muka berdasarkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) belum terpenuhi,” jelas Dicky dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka.

Baca juga : Perpanjang SIM Di Jakarta, Hari Ini Hanya Sampai Pukul 12 Siang

Pertama, positivity rate belum di bawah 5 persen. Kedua, angka kasus harian belum menurun signifikan selama dua pekan berturut-turut. Angka kasus dua pekan menurun berturut-turut dihitung sejak positivity rate di bawah lima persen.

“Ini harus terpenuhi dulu demi melindungi anak-anak kita, keluarga dan masyarakat,” tegas Dikcy.

Dia mengakui, anak-anak dan orang tua mengalami dampak buruk akibat pembelajaran daring. Namun, saat ini Indonesia belum dalam situasi ideal dan belum normal. Kalau memang ingin dibuka, lanjut Dicky, jangan fokus pada mekanisme dan sistem pembu- kaan sektor.

Baca juga : Nadiem Izinkan Daerah Buka Sekolah Tatap Muka Lagi Tahun Depan

Tetapi fokus pada upaya percepatan pelandaian kurva seperti optimalisasi Testing, Tracing dan Treatment (3T) dan Memakai masker, Menjaga jarak serta Mencuci tangan pakai sabun di air mengalir (3M).

“Ini satu-satunya cara mempercepat pembukaan sekolah. Tapi kan testing kurang. Sudah 9 bulan lebih loh. Amat tidak setara dan merata. Apalagi tracing. Memang Jakarta sudah, tapi wilayah lain?” tanyanya.

Dicky mengingatkan, strategi pengendalian pandemi tidak bisa sektoral. Harus komprehensif dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. “Di pusat aja belum siap, apa- lagi faktanya di daerah banyak yang belum tahu dengan pandemi baru ini,” pungkasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :