Dark/Light Mode

Cegah Penularan Corona Korban Banjir

Pemprov DKI Bakal Tes Swab Pengungsi

Kamis, 3 Desember 2020 07:48 WIB
Korban banjir wajib dilakukan tes swab untuk mencegah penyebaran Covid-19
Korban banjir wajib dilakukan tes swab untuk mencegah penyebaran Covid-19

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemprov DKI Jakarta tengah sibuk melakukan simulasi penanganan banjir yang diprediksi bakal terjadi pada puncak musim hujan, yakni Januari 2021. 

Kali ini situasinya lebih rumit karena ada pandemi Covid-19. Simulasi antara lain digelar di RW 015, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. 

Dalam simulasi itu, Ketua RW setempat Ali Damanhuri mendapatkan informasi dari Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang prediksi hujan besar dan berpotensi banjir. 

Selanjutnya, Ali Damanhuri menyebarluaskan informasi kepada pengurus RW hingga RT. Yang kemudian dilanjutkan dengan berkeliling kampung memberikan peringatan dini kepada warga. 

“Awas air mulai meninggi, warga harus mulai melakukan evakuasi,” ujar salah satu pengurus RT berkeliling kampung. 

Simulasi dilakukan mulai dari evakuasi hingga membersihkan lumpur pasca banjir. 

Baca juga : Guru Besar UI: Vaksinasi Tekan Penularan Corona Dan Hemat Duit Negara

“Alhamdulillah warga di sini memang sudah terbiasa bergerak bersama. Beberapa kali bencana, kami sudah siaga dan mandiri dan saling membantu satu sama lain,” ujarnya. 

Wakil Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, pihaknya bersama warga terus menggelar simulasi menghadapi banjir. Sebab, penanganan banjir pada masa pandemi menjadi lebih rumit lantaran harus menerapkan prokotol kesehatan ketat. 

Dia mengungkapkan, saat simulasi di Kelurahan Pejagalan, nampak tenda pengungsian diberi jarak. Tenda diperuntukkan per keluarga dan dilengkapi sekat. 

Selain posko pengungsian, ada posko kesehatan, posko logistik, pusat informasi, hingga peralatan evakuasi. 

Dia memperkirakan sekitar 200 hingga 300 jiwa akan mengungsi jika terjadi bencana banjir. 

Perkiraan tersebut diambil dari bencana banjir yang terjadi sebelumnya yang sempat merendam lingkungan RT 005 dan 007 dengan ketinggian mencapai 80 sentimeter. 

Baca juga : Whea Minta Pemprov DKI Tak Pilih Kasih Terapkan PSBB Transisi

Pengungsian akan kami perbanyak. 1 sampai 2 lokasi, pengungsian asumsinya sesuai dengan jumlah pengungsi selain Masjid Baitul Muttakin dan Yayasan Pendidikan Islam Darul Bina. Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi banjir besar,” harap Ali. 

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati menambahkan, pihaknya akan menyiapkan tes cepat dan swab test untuk petugas dan warga yang mengungsi di posko pengungsi. 

Deteksi dini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus Corona selama pandemi. Apabila ada yang terkonfirmasi terpapar Covid-19, petugas akan memisahkan posko pengungsian warga tersebut dan mengevakuasinya ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Pelaksana Harian Walikota Jakarta Pusat, Irwandi memastikan, setiap posko pengungsian banjir di wilayah Jakarta Pusat akan menerapkan protokol kesehatan. 

Pihaknya sudah menyiapkan pasokan masker untuk pengungsi. 

“Kami juga akan menambah posko pengungsian yang aman dan menerapkan jaga jarak. Masker, tempat cuci tangan, dan hand sanitizer akan kami sediakan di setiap posko pengungsian,” terang Irwandi. 

Baca juga : Cegah Penularan, Satgas Covid-19 Keker Penyelenggaraan Pilkada

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari menambahkan, pihaknya akan melakukan deteksi dini atau screening melalui tes cepat kepada seluruh warga yang terdampak banjir. 

“Berbagai bentuk screening-nya, mulai dari klasifikasi usia dan komorbid. Intinya jangan sampai posko pengungsian nantinya malah jadi klaster,” ujarnya. 

Dia menuturkan, pihaknya akan mendirikan posko khusus yang digunakan untuk menampung warga yang terinfeksi Covid-19. Ini diperuntukkan bagi warga yang hasil tes cepatnya reaktif. 

Selanjutkan, warga akan menjalani tes usap. Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, jumlah pengungsi pada banjir awal 2020, sekitar 36.445 orang. Mereka tersebar di 696 kantong pengungsian. [FAQ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.