Dark/Light Mode

Menang Di Solo

Gibran Cagub DKI Disuarakan Netizen

Jumat, 11 Desember 2020 07:15 WIB
Menang Di Solo Gibran Cagub DKI Disuarakan Netizen

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemenangan di Pilkada Kota Solo membuat nama Gibran Rakabuming Raka kian berkibar. Bahkan, ada warganet yang menyebut, putra sulung Presiden Jokowi itu cocok menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.

Gibran hampir bisa dipastikan akan memenangi Pilkada Kota Solo 2020. Dalam hitung cepat alias quick count Charta Politika, Gibran yang berpasangan dengan Teguh Prakosa, unggul jauh atas lawannya, Bagyo Wahyono-FX Supardjo. Gibran-Teguh meraih 87,15 persen suara. Sementara, Bagyo-Supardjo hanya 12,85 persen suara.

Kemenangan ini akan mengantarkan Gibran mengikuti jejak langkah Presiden Jokowi, yang mengawali karier sebagai Wali Kota Solo. Setelah berhasil di Solo, Jokowi hijrah ke Ibu Kota dan berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Rupanya, ada warganet pendukung Gibran, yang ingin agar jagoannya bisa terus mengikuti jejak Jokowi, yaitu maju di Pilkada DKI. “Calon Gubernur DKI 2022 sudah ada gaes,” cuit @inisifani. “2022 di DKI 2024 Presiden?” timpal @AlifKamal__.

Baca juga : El Diablo Gagal Juara, Yamaha Nelangsa

Dengan munculnya Gibran, akun @ynkfz sampai mewanti-wanti Anies Baswedan untuk mewaspadai. Anies jangan sampai lengah. Jika lengah, bisa kalah oleh Gibran di Pilkada selanjutnya.

Bagaimana peluang Gibran untuk menjadi Calon Gubernur DKI? Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio melihat, peluangnya cukup besar. Kata dia, langkah Gibran untuk naik kelas tinggal sedikit lagi.

“Namanya saja sudah menapaki politik ya. Sekarang berhasil melaju di Solo. Berarti kan tinggal sedikit lagi tuh bisa ke Jakarta,” kata Hensat, sapaan akrab Hendri, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Namun, dia meyakini karakter Gibran akan mirip-mirip Jokowi. Bos Martabak Markobar itu bukan tipikal politisi yang suka mengumbar hasrat politik.

Baca juga : Menhub Puji Jepang Soal MRT Dan Pelabuhan Patimban

“Kalau ditanya, jawabannya nanti ‘nggak mikir’ lagi. Tapi, kalau Mas Gibran mau, jalannya sudah ada,” sambung dia.

Pendiri lembaga survei kedaiKOPI itu mengatakan, momentum politik Jokowi, yang berhasil menembus Ibu Kota berbekal pengalaman sebagai Wali Kota Solo, masih bisa diwariskan ke Gibran. Bahkan, Gibran memiliki modal lebih besar ketimbang Jokowi di 2012.

“Modalnya banyak. Berhasil jadi wali kota, bapaknya presiden, datang dari partai besar, pendukungnya juga banyak di Jakarta. Bisa, silakan saja,” ucapnya.

Pilkada DKI sebenarnya masih lama. Jika merujuk Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, DKI Jakarta baru akan menggelar Pemilihan Gubernur pada 2024. Sebab, pelaksanaan Pilkada akan digabung dengan Pemilu 2024.

Baca juga : Kapolri Non Muslim Disuarakan Senayan

Dengan begitu, jika tidak ada perubahan Undang-Undang, akan ada kekosongan masa jabatan selama 2 tahun. Sebab, masa jabatan Anies akan berakhir pada 2022. Kekosongan jabatan itu akan diisi pejabat gubernur yang ditunjuk Presiden.

Rencana Pilkada digelar serentak pada 2024 sempat digugat Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, gugatan itu ditolak pada akhir Februari lalu.

Di 2024, jika tak ada aral melintang, Gibran masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Tepat di akhir masa jabatan. Timing-nya pas untuk memutuskan naik kelas, menembus Ibu Kota. Gibran punya jalan yang bebas hambatan untuk maju Gubernur DKI Jakarta.

Bagaimana sikap PDIP? Hingga tadi malam, sejumlah petinggi PDIP masih enggan berkomentar terkait karier politik Gibran yang kemungkinan melesat seperti bapaknya setelah menang di Pilkada Solo. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.