Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terancam Stop Beroperasi

Omset 20 Ribu Warteg Anjlok Hingga 90 Persen

Selasa, 16 Februari 2021 06:05 WIB
Gubernur Anies Baswedan (kanan) dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria sedang makan nasi Kapau di Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (10/2) malam. (Foto: TWitter @BangAriza)
Gubernur Anies Baswedan (kanan) dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria sedang makan nasi Kapau di Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (10/2) malam. (Foto: TWitter @BangAriza)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaku usaha warung tegal (warteg) di Jabodetabek sedang merana akibat pandemi Corona. Omset mereka merosot hingga 90 persen.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Dia bilang, sebanyak 20.000 warteg di Jabodetabek terancam stop beroperasi.

“Mari kita saling menolong. Jajan di warteg supaya omset mereka naik,” kicau Wagub Riza di akun twitternya, kemarin.

Baca juga : Sasaran Penerima Diperluas, Insentif Nakes Dipotong 50 Persen

Menurut Ariza, Jakarta merupakan salah satu surga kuliner di Tanah Air. Aneka kuliner dari Aceh sampai Papua ada di Ibu Kota.

“Mari kita membeli berbagai kuliner nusantara dan membantu mempromosikannya dengan kreativitas kita masing-masing. Terima kasih kami haturkan kepada banyak pengguna media sosial dan pembuat konten yang sudah melakukannya,” sambungnya.

Dalam cuitannya, Riza memperlihatkan dirinya bersama Gubernur Anies Baswedan sedang makan nasi Kapau di Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (10/2), malam.

Baca juga : Gegara Cukai Naik, Produksi Rokok Diprediksi Turun Hingga 3,3 Persen

Dia berharap, masyarakat bisa mengikutinya langkahnya mempromosikan kuliner Nusantara.

Politisi Partai Gerindra ini mengungkapkan, banyak kebiasaan baik yang biasa dilakukan masyarakat untuk mendukung pelaku usaha kuliner. Seperti, merekomendasi tempat kuliner, dengan menginformasikan harga, rasa, layanan kebersihan hingga keunikan.

“Budaya seperti itu mesti terus dihidupkan. Berbagi cerita di media sosial tentang kuliner yang maknyus. Ini sangat membantu bisnis kuliner,” katanya.

Baca juga : Hilang Fokus, Ginting Akui Keunggulan Axelsen

Sebelumnya, Paguyuban Pedagang Warung Tegal dan Kaki Lima se-Jakarta dan sekitarnya (Pandawa Karta) memperkirakan ada sekitar 1.000 pedagang warteg di Jabodetabek, gulung tikar, setahun terakhir. Mereka terpaksa pulang kampung karena terus merugi.

Koordinator Pandawa Karta, Puji Hartoyo mengungkapkan, kini ada 20 ribuan pedagang warteg di Jakarta terancam bangkrut. Sebab, omset penjualan mereka menurun drastis sampai 90 persen. Pada saat bersamaan mereka harus membayar sewa kontrak dan pegawai.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.