Dark/Light Mode

Ngeri, Ruang Isolasi & ICU RS Covid di Depok Hampir Terisi 100 Persen

Jumat, 27 November 2020 13:05 WIB
RSUD Kota Depok, Jawa Barat
RSUD Kota Depok, Jawa Barat

RM.id  Rakyat Merdeka - Keterisian ruang isolasi dan unit perawatan intensif (ICU) di Kota Depok, Jawa Barat, kian meningkat. RS sudah hampir kritis. Ini warning bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

Data terkahir, penambahan temuan kasus baru pasien positif Covid-19, per Kamis (26/11), tercatat 160 kasus baru. Sementara jumlah pasien yang sembuh 77 orang dan 1 pasien meninggal dunia.

Sebagai catatan, tren kasus aktif di Depok terus naik sejak pekan kedua November. Jumlah pasien Covid-19 di Depok kini melonjak jadi 1.957 orang. Ini angka terbanyak selama riwayat pandemi. Sebelumnya, Depok pernah mencapai puncak sebesar 1.564 orang pada 11 Oktober lalu.

Meningkatnya pasien positif Covid-19 di Kota ini seiring dengan meningkatnya ketirisian dua rumah sakit besar di Depok milik pemerintah, yakni RS Universitas Indonesia (UI) dan RSUD Kota Depok.

Baca juga : Bogor Darurat Covid, Sisa Ranjang RS Tak Sampai 20 Persen

Di dua RS ini, ketersediaan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 merosot. Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, tak menampiknya. "Bisa dibilang demikian. Iya, ini akibat klaster liburan. Saat ini ICU di RS di Depok rata-rata sudah terisi semua," kata Novarita dalam keterangannya, Jumat (27/11).

Manajer Pengembangan Bisnis RS UI, Astrid Saraswaty juga mengungkapkan, kini RS-nya dipenuhi pasien Covid-19 rawat inap warga Depok dan warga kota sekitar.

"Keterisian tempat tidur pasien Covid-19 selama sepekan ke belakang juga di atas 80 persen. Lima puluh persennya, warga KTP Depok. Sisanya warga dengan KTP Jakarta, Bekasi, dan Bogor," terangnya.

Di sisi lain, belakangan, permintaan rujukan ke RSUI kiab banyak. Khususnya pasien dengan perawatan intensif. Dikatakannya, penambahan kapasitas, sudah dilakukan. Namun, pasien Covid-19 terus menerus berdatangan.

Baca juga : Covid Meningkat, Ruang Isolasi di Kota Bandung Hampir Penuh

"Pada akhir Oktober nambah menjadi 63 tempat tidur, terus 80 tempat tidur, tapi terus datang hingga sampai saat ini sudah 80 persen," tandasnya.

Manajemen RS UI disebutnya akan menambah 29 tempat tidur lagi secara bertahap. Jika sudah dioperasikan, maka total ruang perawatan Covid-19 RSUI akan menjadi 109 tempat tidur.

"Penambahan kapasitas harus diimbangi dengan ketersediaan jumlah tenaga medis yang mampu menangani kasus Covid-19. SDM tenaga kesehatan ini yang tidak mudah," ujarnya.

Sementara itu, RSUD Kota Depok lebih parah. Sudah hampir 100 persen. Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori menyebut, ketersediaan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 semakin tipis.

Baca juga : Anies Senang, Kamar Hotel Untuk Isolasi Mandiri Pasien OTG Cuma Terisi 21 Persen

"Isolasi sudah terisi 94 persen. ICU khusus Covid-19 sudah penuh semua. Sudah sejak Oktober lonjakan. Tapi yang lonjakan terus-menerus itu bulan November ini," ujar Devi.

Dia menambahkan, pihaknya sedang mempersiapkan penambahan 6 ruang ICU khusus pasien Covid-19 yang diperkirakan rampung awal Desember nanti.

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyampaikan, kenaikan kasus Covid-19 ini disebabkan libur panjang akhir Oktober lalu. Pergerakan penduduk Jabodetabek yang tinggi mengakibatkan penularan massif.

"Sekarang ini panen kasus akibat cuti bersama. Cuti bersama ini dampaknya nasional. Jadi selain Jabodetabek, juga Jawa Barat, dan Jawa Tengah meningkat. RS Penuh karena kasus terdeteksi dua pekan lebih setelah libur panjang," ujar Pandu. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.