Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Yang Selesai Dibangun Baru 3.964 Titik

Duh, Target 1,8 Juta Sumur Resapan Gagal Tercapai...

Sabtu, 27 Februari 2021 06:00 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Foto: Arizapatria.id)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Foto: Arizapatria.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, target 1,8 juta sumur resapan tidak akan tercapai sampai 2022. Hingga kini, jumlahnya baru 3.964 titik sumur resapan atau 0,02 persen dari target.

“Perlu kami jelaskan kembali. Yang dimaksud Pak Gubernur (Anies Baswedan) 1,8 juta itu kebutuhan Jakarta. Bukan harus dipenuhi dalam 5 tahun atau dalam 1 tahun. Tidak mungkin terpenuhi,” kata Riza kepada wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (26/2).

Politisi Partai Gerindra ini menyatakan, membangun sumur resapan sama dengan membangun Mass Rapid Transit (MRT). Dicontohkannya, MRT membutuhkan panjang 230 kilometer. Angka ini merupakan kebutuhan MRT. Bukan angka target satu tahun atau 5 tahun.

Baca juga : Wagub Ariza Optimis, Target Vaksinasi 7,9 Juta Warga Tercapai

“Kita ini punya perencanaan jangka panjang. Apa mungkin satu periode? Tidak mungkin. Memang ini membutuhkan waktu,” ungkap Riza.

Selain itu, 1,8 juta sumur resapan tersebut tidak bisa hanya dikerjakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pihak swasta juga bertanggung jawab membangun sumur resapan. Seperti developer, pemilik gedung, pemilik apartemen, perkantoran dan industri.

“Nanti setiap warga kita minta juga membangun sumur resapan di rumah masing-masing. Terlebih di daerah yang berpotensi banjir. Ini kewajiban selain Pemprov maupun BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) untuk bangun sumur resapan,” jelas Riza.

Baca juga : Yahya Zaini Optimis Target Bebas Covid-19 Pada 2022 Bakal Tercapai

Selain sumur resapan, Pemprov juga mendukung program normalisasi sungai yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tahun ini, Pemprov menganggarkan Rp 850 miliar untuk pembebasan lahan. Ditambah dengan pengerukan sungai, kali, membuat waduk/situ/embung, membuat sodetan, termasuk membuat olakan-olakan.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan membangun 1 juta sumur resapan sampai 2022. Janjinya itu kemudian menjadi program kerja dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.

Dalam Peraturan Daerah itu, targetnya 1,8 juta titik sumur resapan. Salah satu program pengendalian banjir Jakarta ini sudah mulai dikerjakan pada 2020 dan rencananya kelar 2022. Targetnya, ada 60 titik sumur resapan tiap satu rukun tetangga (RT).

Baca juga : Partai Gelora Tanam 1 Juta Pohon di Desa Bagoang, Jasinga, Bogor

Dengan rincian, 82.020 sumur resapan dari 1.367 RT di Jakarta Pusat, 364.620 sumur resapan dari 6.077 RT di Jakarta Selatan, 311.940 sumur resapan dari 5.199 RT di Jakarta Barat, dan 428.160 sumur resapan dari 7.136 RT di Jakarta Timur. Namun, untuk sementara sumur resapan tak akan dibangun di Jakarta Utara.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mempertanyakan target pembuatan sumur resapan di masa kepemimpinan Anies. Dia pesimis Pemprov dapat membuat 1,8 juta sumur resapan tepat waktu. “Kenapa target itu masuk RPJMD tetapi tidak berjalan,” tanya Ida.

Berdasarkan informasinya, saat ini diperkirakan sudah ada 15 ribu sumur resapan yang dibangun oleh berbagai pihak di Jakarta. Dia mendesak Dinas Sumber Daya Air (SDA) mempercepat program tersebut dengan menambah vendor.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.