Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

85 Sekolah Uji Coba Tatap Muka, Siswa Girang

Awas Ya, Usai Belajar Dilarang Nongkrong..!

Jumat, 9 April 2021 06:00 WIB
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meninjau pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di SMK Negeri 2 Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (7/4). (Foto: Pemprov DKI Jakarta)
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meninjau pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di SMK Negeri 2 Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (7/4). (Foto: Pemprov DKI Jakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengklaim uji coba pembukaan sekolah terbatas dengan sistem pembelajaran campuran (Blended Learning) pada 85 sekolah di wilayah Jakarta, berjalan lancar.

Dalam uji coba itu, Pemprov DKI melakukan pemantauan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) dan sistem pembelajaran sesuai yang ditetapkan selama masa pandemi Covid-19. 85 sekolah yang melakukan uji coba belajar tatap muka itu akan dijadikan percontohan penerapan prokes untuk sekolah lainnya.

Pembukaan sekolah tatap muka ini merupakan salah satu kebijakan dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 405 tahun 2021 tentang Perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro.

Baca juga : Ada Yang Dukung, Ada Juga Yang Khawatir Kena Corona

Rabu (7/4), Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meninjau langsung kegiatan belajar tatap muka di SMK Negeri 2 Jakarta, Jakarta Pusat. Dinilainya, semua proses pembelajaran berjalan baik dan lancar. Hal itu terlihat dari antu­siasme para peserta didik mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Walaupun tingkat kehadiran siswa baru sekitar 20-30 persen.

“Alhamdulillah berjalan dengan baik semua. Fasilitas pendukung semua disiapkan. Tempat cuci tangan, ruang ganti, sabun, penyemprotan disinfektan sebelum dan setelah tatap muka. Kemudian para guru mengikuti vaksinasi. Ternyata kegiatan ini cukup baik. Para siswa sangat antusiasi (girang-red). Sekalipun menurut data baru 20 sampai 30 persen siswa yang diizinkan oleh orang tua,” kata Riza.

Dalam penerapan pembelajaran campuran, lanjut Riza, para orang tua tetap memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti pembelajaran campuran atau belajar dari rumah.

Baca juga : 24 Siswa Mahatma Gandhi School Mulai Belajar Di Sekolah

“Jumlah siswa tidak boleh lebih dari 50 persen di setiap kelas. Semuanya sesuai dengan prokes Covid-19. Dalam satu dua bulan kami akan putuskan. Apakah bisa diteruskan atau tidak. Atau ada terobosan baru, nanti Ibu Kadis (Kepala Dinias) Pendidikan yang akan evaluasi secara menyeluruh, dan Pak Gubernur yang memutuskan,” terang Riza.

Politisi Gerindra ini mengungkapkan, lebih banyak orang tua mengizinkan anak SD mengikuti sekolah tatap muka ketimbang tingkat SMA. Alasannya, orang tua masih mengantar jemput anaknya yang duduk di jenjang SD, sehingga bisa mengawal perjalanan ke sekolah. Sedangkan, siswa SMA cenderung berangkat sekolah sendiri sehingga orang tua khawatir anaknya nongkrong di tempat umum saat pulang.

Wagub mengimbau, sekolah dan orang tua mengimbau peserta didik yang ikut pembelajaran di sekolah agar tidak nongkrong setelah pulang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.