Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Flyover Lenteng Agung Sudah Beroperasi

Jalanan Masih Macet Dan Pemotor Lawan Arus

Minggu, 18 April 2021 06:10 WIB
Pengendara kendaraan bermotor melintas di flyover Lenteng Agung, Jakarta. (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Pengendara kendaraan bermotor melintas di flyover Lenteng Agung, Jakarta. (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Flyover (jembatan layang) Tapal Kuda Lenteng Agung (LA) telah dibuka dan beroperasi. Sayangnya, keberadaannya belum memberikan dampak signifikan terhadap kelancaran dan ketertiban lalu lintas. Jalanan di kawasan itu masih macet dan pemotor melawan arus.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun flyover LA bertujuan untuk mengatasi kesemewarutan di daerah tersebut. Hanya saja keberadaan jembatan layang itu, ternyata, belum mengatasi persoalan itu.

Berdasarkan pantauan, pembangunan fisik cukup memuas­kan. Aspal mulus dan pada sambungan jembatan tidak bergelombang. Selain itu, rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan, sudah terpasang dan memadai.

Pada jembatan layang itu terdampat putar balik ini untuk memudahkan untuk masyarakat yang ingin ke Depok, dan ke arah Pasar Minggu. Bisa ditarik kesimpulan, jembatan ini enak dilewati.

Namun sayangnya, masih tampak kemacetan dari Depok ke arah Pasar Minggu jelang flyover tapal kuda Lenteng Agung. Kemacetan itu terjadi karena penyempitan badan jalan. Tepatnya di lokasi flyover, dekat kampus IISIP, Jakarta Selatan. Badan jalan yang semula lebar dipakai sebagian untuk membangun jalan layang putar balik kembali ke arah Depok ini.

Baca juga : Demi Tumbuh Kembang Anak Yang Baik, Jangan Kasih Sarapan Mie Instan

Macet di titik ini biasa terjadi jam sibuk pagi hari pada pukul 07.00 WIB sampai 09.00 WIB. Baik motor dan mobil, hingga Transjakarta, dari Depok menuju Pasar Minggu berjalan lambat. Sementara flyover Tapal Kuda Lenteng Agung masih lengang.

Tak banyak sepeda motor dan mobil yang melintasi putar balik ke arah Depok. Karena lengang di atas flyover, banyak pengendara sepeda motor yang turun dan foto-foto. Sementara itu, di arah sebaliknya, sepeda motor kerap lawan arah. Dan, banyak angkot yang pada ngetem di sekitar Stasiun KRL.

Komisi D DPRD DKI Jakarta mengkritik kurangnya pengawasan pada dua flyover tapal kuda di Jakarta Selatan ini. Sebab, masih ada kemacetan, banyak pengendara sepeda motor yang lawan arus lalu lintas, dan pelanggaran yang membahayakan pengguna jalan lain.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmuda meminta, Dinas Bina Marga DKI Jakarta menggandeng Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan koordinasi penataan arus lalu lintas di area tersebut.

“Harus ada kerja sama antar instansi. Kita pantau masih banyak orang yang malas putar jauh dan memilih lawan arus. Inikan sangat membahayakan,” kata Ida dalam keterangan tertulis resminya.

Baca juga : Tetap Beroperasi, Garuda Dan ASDP Lagi Otak-atik Jadwal

Selain itu, Ida menilai, masih ada beberapa penyempurnaan yang perlu dilakukan. Misalnya kurangnya pemasangan camera closed circuit television (CCTV) untuk mengawasi wilayah ini terutama mencegah terjadinya aksi vandalisme.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, flyover untuk putar balik di Lenteng Agung maupun Tanjung Barat sudah bisa dilalui kendaraan seterusnya secara permanen setelah masa uji coba rampung.

Diketahui, flyover tapal kuda sudah uji coba sebanyak dua kali. Uji coba tahap pertama 31 Januari sampai 2 Februari, dan tahap kedua dilaksanakan pada 1 hingga 6 April lalu. Diakuinya, dari hasil uji coba tahap kedua, ada sejumlah catatan yang bikin pengoperasian flyover tidak optimal. Khususnya yang terjadi di flyover Lenteng Agung-IISIP yang sering mengalami kemacetan.

Khususnya pagi hari di area on ramp dari Kota Depok menuju Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kepadatan tersebut, disebabkan disiplin yang kurang dari pengendara dalam berlalu lintas.

Hari mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kota, dinas perhubungan, dan ke­polisian setempat. Selain itu, kepadatan juga disebabkan masih terdapat pekerjaan penyelesaian Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan pekerjaan penyempurnaan bagian jalan layang lainnya.

Baca juga : Jika Demokrasi Tak Jalan Pemerintahan Bisa Jatuh

“Kemarin kami sudah bersurat ke Wali Kota untuk menjaga supaya tidak ada lagi yang melawan arah. Semoga ini bisa segera ditindaklanjuti. Agar lalu lintas di flyover bisa berjalan dengan lancar dan aman,” ujar dia.

Hari berharap, jalan layang Tapal Kuda ini dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di wilayah ini. Namun ditekankannya, tujuan utama pembangunan flyover itu untuk menutup lintas sebidang kereta api.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.