Dark/Light Mode

Ditjen Hubdar Beri Bantuan 150 Bus Ke Pemkot Surabaya

Kamis, 22 Oktober 2020 22:22 WIB
Ditjen Hubdar Kemenhub, Budi Setiyadi  bersama Wali Kota Surabaya Tri melakukan teken kerja sama bantuan 150 bus kepada Pemkot Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/10).
Ditjen Hubdar Kemenhub, Budi Setiyadi bersama Wali Kota Surabaya Tri melakukan teken kerja sama bantuan 150 bus kepada Pemkot Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/10).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan 150 bus dengan skema buy the service  ke  Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, di Balai Kota Surabaya, Kamis (22/10).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdar) Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan, Surabaya merupakan satu dari sembilan kota yang akan menjalankan skema buy the service di tahun depan. 

Delapan kota lainnya adalah Medan, Palembang, Bandung, Banyumas, Surakarta, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar. Anggarannya sekitar Rp 500 miliar untuk buy the service di tahun 2021.

Baca juga : Vaksin Nggak Bikin Kita Kebal Covid Selamanya

"Surabaya akan mendapat anggaran terbanyak karena mengajukan untuk 8 koridor. Artinya, busnya sekitar 150 bus karena 1 koridor minimal ada 20 bus. Sesuai yang disampaikan Walikota Surabaya, Risma.  Nanti bus ini akan aman, bersih, mudah diakses masyarakat, dan modern," katanya.

Untuk diketahui, skema buy the service untuk meningkatkan kualitas angkutan umum, mengiringi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi perkotaan, mendidik masyarakat berpindah memakai angkutan umum, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan mendukung layanan transportasi kota-kota yang telah ditetapkan sebagai tuan rumah turnamen sepak bola Piala Dunia U-20, termasuk Surabaya.

Menurutnya, sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, headway bus nantinya harus tetap dijamin, tidak lebih dari 15 menit sehingga masyarakat tidak menunggu lama di halte. 

Baca juga : BRI Permudah Masyarakat Terima Bantuan BPUM Dari Pemerintah

"Kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan Pemkot Surabaya dan mempelajari ada berapa koridor karena akan menyangkut anggaran dan subsidi ke depannya," ujarnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, skema buy the service akan diintegrasikan dengan pelayanan angkutan perkotaan yang sudah ada yaitu Bus Suroboyo. 

Bus ini memakai sistem pembayaran dengan sampah dari botol plastik bekas."Selain itu, akan diintegrasikan juga dengan Lyn (angkutan kota) yang menjadi feeder atau pengumpan," katanya.

Baca juga : Dituding Hedon, Waka KPK: Silakan Lihat Rumah Kontrakan Saya

Risma menegaskan, kehadiran buy the service ini akan menjadi pemicu perubahan prilaku masyarakat Surabaya agar lebih gemar lagi menggunakan angkutan umum. 

"Saya sampaikan ke warga Surabaya, jika tidak melakukan perubahan, maka 20 tahun lagi pasti banyak anak muda yang terkena penyakit jantung, diabetes, dan obesitas," tegasnya.[KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.