Dark/Light Mode

TKN: Masyarakat Semakin Matang Berdemokrasi

Rabu, 1 Mei 2019 12:52 WIB
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding (Foto: Dok. Pribadi)
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menilai kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi semakin meningkat. Perbedaan pilihan tidak membuat masyarakat terpecah. Masyarakat sepakat mendukung presiden dan wakil presiden yang akan diumumkan sebagai pemenang Pemilu  oleh KPU pada 22 Mei mendatang. 

Hal itu dikemukakan Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menanggapi hasil penelitian Litbang Kompas mengenai pelaksanaan Pilpres 2019. Dia lalu mengurai data-data hasil penelitian itu dan menyandingkannya sebagai indikator bahwa masyarakat Indonesia semakin dewasa dalam berdemokrasi. 

"Kalau dilihat bahwa jumlah pemilih, mencapai 81,78 persen. Ini berarti ada kenaikan dari Pemilu 2014, yang saat Pileg 75 persen dan Pilpres 69,5 persen. Ini artinya masyarakat semakin dewasa dalam berdemokrasi," kata Karding, di Jakarta, dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (1/5).

Baca juga : TKN Pertanyakan Data Kubu Prabowo

Kedewasaan masyarakat ini, kata Karding, semakin terlihat dari tingginya tingkat kepercayaan terhadap pelaksanaan Pemilu. Masyarakat yang ppercaya mencapai 82,4 persen. Hanya 12,9 persen saja yang tidak percaya. 

Kemudian, sekitar 84 persen mengaku tidak mengalami hambatan dalam menggunakan hak pilihnya. "Dan semua sepakat untuk menunggu hasil pada 22 Mei yang akan diumumkan KPU," ujarnya. 

Hal lain yang menggembirakan, kata Karding, adalah hampir seluruh masyarakat atau 92,5 persen menerima siapa pun pemenang Pilpres. "Hanya 2,6 persen yang berniat mengajukan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi) apabila calonnya kalah. Dan yang berencana melakukan demonstrasi kecil sekali, yakni 0,6 persen," tutur politisi PKB.

Baca juga : Sandi Sakit Lambung dan Radang Tenggorokan

Hasil yang direkam Litbang Kompas itu, tambah Karding, menjadi pembanding bagi masyarakat dalam menyikapi berbagai pernyataan yang dilontarkan Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi bahwa Pemilu berjalan curang dan tidak adil. "Fakta yang ada sebenarnya menunjukkan bahwa Pemilu Indonesia itu berjalan damai, jurdil, dan demokratis," tegasnya.

Atas hal ini, ia tidak merasa khawatir terhadap kondisi pasca-pengumuman pemenang Pemilu pada 22 Mei nanti. Apalagi masyarakat sudah bisa melihat potensi pemenang Pemilu 2019 dari berbagai hasil quick count dan real count dari situng KPU. Data menunjukkan bahwa Jokowi-Ma'ruf mengungguli Prabowo-Sandi dengan angka 56 persen berbanding 44 persen.

"Jadi, sekali lagi saya bisa katakan bahwa masyarakat kita sudah semakin matang dalam berdemokrasi," tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.