Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muktamar NU Ke-34

Cucu Kiai Hasyim: Rebutan Jabatannya Sudah Jauh Menyimpang!

Senin, 29 November 2021 09:10 WIB
Cucu pendiri NU KH. Hasyim Asyari, Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan). (Foto: Ist)
Cucu pendiri NU KH. Hasyim Asyari, Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Agenda Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 masih belum jelas. Waktu penyelenggaraan Muktamar NU belum kunjung ketemu kata sepakat. Tarik ulur ini bikin publik menilai NU lagi gegeran (berkelahi).

Situasi ini pun disayangkan oleh cucu pendiri NU KH. Hasyim Asy'ari, Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan). Gus Irfan mengimbau, kontestasi pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menjadi salah satu agenda Muktamar, jangan dinodai.

Jangan sampai dalam prosesnya mengesampingkan adab dan etika yang selama ini terpelihara dalam khazanah dan kultur nahdliyin.

Baca juga : PB IKAPMII Ingin Muktamar NU Ke-34 Hasilkan Pemimpin Terbaik

"Kemarin kita lihat, viral di media sosial, sekelompok anak muda berunjuk rasa mendemo Rais Aam di PBNU. Luar biasa perubahan kultur di nahdliyin sekarang," tutur Gus Irfan kepada RM.id, Senin (29/11).

"Belum pernah dalam sejarah, Rais Aam didemo anak muda, anak-anaknya sendiri. Artinya ada yang kurang pas dalam kepengurusan. Kalau ada anak yang nakal, berarti ada yang salah dalam pendidikan orangtuanya," ungkap Gus Irfan menyayangkan.

Namun, Gus Irfan mengungkapkan, muara dari keributan ini adalah perebutan kekuasaan. Satu sisi memaksa Muktamar diajukan. Di sisi yang lain ingin Muktamar diundur.

Baca juga : Masyarakat Diingatkan Bahaya Gelombang Ketiga Covid

Perebutan jabatan di tubuh NU, kata Gus Irfan, sudah sangat jauh menyimpang dari apa yang dicontohkan oleh para pendiri NU terdahulu. Pendiri NU terdahulu saling berebut untuk tidak dicalonkan sebagai pengurus, apalagi ketua.

Karena para pendiri ini tahu tanggung jawab dunia dan akhiratnya amat berat.

"Lihat sekarang ini, gencar sekali. Ada tim sukses segala macam. Ini membuat saya, kita, miris melihat begitu jauhnya mereka dari apa yang dicontohkan para pendirinya," sesal putra mantan pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, Jatim KH. Yusuf Hasyim (Pak Ud) ini.

Baca juga : Menaker: Bebannya Sudah Kebanyakan, Lindungi Perempuan!

Diketahui, ada dua aspirasi terkait penjadwalan ulang waktu pelaksanaan Muktamar NU yang akan berlangsung di Lampung. Masing-masing aspirasi ini mewakili dua calon kuat Ketua Umum PBNU. Yakni KH. Said Aqil Siroj dan KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

 Kelompok Kiai Said menginginkan Muktamar diundur hingga akhir Januari 2022. Biar sesuai momen Harlah NU. Sementara kubu Kiai Yahya menginginkan Muktamar dipercepat pada 17-19 Desember sebelum PPKM. Teranyar, melalui Surat Perintah, Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar menginstruksikan Muktamar digelar pada 17 Desember mendatang. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.