Dark/Light Mode

Abe Pamit Ke Trump, Janji Lanjutkan Hubungan AS-Jepang

Senin, 31 Agustus 2020 13:46 WIB
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. [Foto: Evan Vucci/ AP]
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. [Foto: Evan Vucci/ AP]

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe menjanjikan kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahwa hubungan Tokyo-Washington tidak akan kendor, meski dia telah resmi meletakkan jabatannya.

Hal ini disampaikan Abe dalam sambungan telepon dengan Trump pada Minggu (30/8) waktu setempat. Abe pamitan kepada Trump dan berpesan agar tetap bekerja sama dengan siapapun yang akan menggantikannya nanti.

Baca juga : Tak Menyerah, Perludem Siap Lanjutkan Gugatan

Sementara itu, Trump memuji Abe sebagai pemimpin Jepang yang luar biasa. "Dia benar-benar sudah bekerja dengan luar biasa. Hubungan kedua negara semakin erat berkatnya," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Judd Deere, mengulang apa yang dinyatakan Donald Trump, seperti dikutip kantor berita Reuters Senin (31/8).

Percakapan antara Trump dan Abe berjalan selama kurang lebih 30 menit. Pada pembicaraan tersebut, Abe menjelaskan alasan dia mundur dari posisi PM Jepang.

Baca juga : Peran Penting Jurnalis Perkuat Hubungan Indonesia-Pakistan

Seperti diberitakan sebelumnya, Abe memutuskan mundur dari jabatannya pada pekan lalu. Peradangan usus besar yang ia derita selama belasan tahun menjadi penyebabnya. Dia tidak ingin penyakit yang ia derita malah mengganggu jalannya pemerintahan Jepang karena dirinya tak bisa bekerja dengan maksimal.

Isu mundurnya Abe sendiri sudah santer sejak pertengahan Agustus. Hal itu dipicu kabar pemeriksaannya di rumah sakit yang berlangsung selama tujuh jam. Semua mulai berspekulasi, bahwa penyakit usus besarnya, yang sempat membuat Abe hanya menjadi PM selama setahun di tahun 2006, kembali kambuh.

Baca juga : Seperti Perubahan Iklim, Covid-19 Jadi Tantangan Global

Gegara Abe mengundurkan diri dari posisinya, pemilihan penggantinya akan menggunakan mekanisme voting. Pencarian tersebut akan diawali voting di internal Partai Demokrat Liberal yang mengusungnya. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan pemungutan suara di Parlemen Jepang.

Abe akan tetap menjadi PM Jepang hingga ada penggantinya. Salah satu kandidat kuat penggantinya adalah Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.