Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pasca Nataru Kasus Covid Bisa Capai 400 Ribu

Jangan Ngotot Liburan, Awas Kecantol Omicron

Kamis, 2 Desember 2021 06:25 WIB
Ilustrasi penumpukan massa saat liburan. (Foto: ANTARA FOTO)
Ilustrasi penumpukan massa saat liburan. (Foto: ANTARA FOTO)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peningkatan kasus Covid-19 diprediksi bisa mencapai 400 ribu jika gelombang ketiga bener-benar terjadi pasca Tahun Baru. Angka yang sangat buruk.

Ketua Bidang Data dan IT Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, prediksi tersebut menggunakan data dan variabel terkait penanganan Covid-19 di Indonesia. Prediksi dilakukan dengan modeling kecerdasan buatan.

Menurut Dewi, pada skenario paling ideal, kekebalan kelompok sudah terbentuk, mobilitas rendah, kepatuhan protokol kesehatan (prokes) tinggi dan tidak ada varian baru, maka kasus aktif Covid-19 di Indonesia diprediksi tetap landai. Bahkan, menurun hingga awal tahun depan.

“Namun skenario ini tereliminasi karena saat ini sudah muncul varian baru Omicron dan kekebalan kelompok dipastikan belum terbentuk pada Desember 2021,” ungkap Dewi.

Baca juga : Jangan Girang Dulu, Pandemi Belum Kelihatan Ujungnya Lho

Skenario kedua, lanjut Dewi, potensi peningkatan kasus aktif dengan puncak sekitar 70.000 kasus. Hal ini terjadi karena kekebalan kelompok belum terbentuk, mobilitas penduduk tinggi dan kepatuhan prokes cukup baik di masyarakat.

Kekebalan kelompok belum terbentuk karena melihat data sekarang, Desember pun masih belum terkejar untuk 70 persen.

“Jadi, kekebalan kelompok belum ada, mobilitas tinggi, tapi kepatuhan prokes cukup baik. Makanya naik tapi puncak kasusnya sekitar 70.000 kasus saja,” kata Dewi.

Skenario ketiga, kekebalan kelompok belum terbentuk, mobilitas tinggi dan kepatuhan terhadap prokes rendah. Maka puncak kasus gelombang ketiga diprediksi sekitar 260.000 kasus.

Baca juga : Siap-siap Ada Pengendalian Mobilitas Di Libur Nataru

Perbandingan prediksi angka puncak kasus gelombang ketiga dengan skenario kedua dan skenario ketiga terpaut cukup jauh, hampir 200.000 kasus dengan pembeda tingkat kepatuhan prokes. Oleh karena itu, Dewi menekankan agar masyarakat tetap disiplin prokes.

Sementara skenario terburuk, jika kekebalan kelompok belum terbentuk dan mobilitas masyarakat tinggi. Kemudian, kepatuhan prokes rendah dan varian Omicron masuk. “Di kisaran 400 ribu kasus,” ujarnya.

Dewi menerangkan, potensi puncak kasus aktif apabila terjadi gelombang ketiga, diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan lonjakan kasus pada pertengahan tahun 2021. Sebab, makin meluasnya cakupan vaksinasi Covid-19 di masyarakat saat ini dibandingkan pada tengah tahun lalu.

Pihaknya mencatat, saat ini sudah terjadi peningkatan mobilitas masyarakat hingga 350 persen. Parahnya, itu dibarengi dengan semakin kendornya penerapan prokes.

Baca juga : Libur Panjang Bikin Tegang

Dia mengungkapkan, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes menurun drastis seiring dengan pelandaian kasus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.