Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Para Mustasyar Diminta Tengahi Keributan Muktamar NU Ke-34

Sabtu, 4 Desember 2021 14:51 WIB
Tiga perwakilan warga NU menyampaikan pernyataan sikap di Hotel Aryaduta Makassar, Jumat (3/12). (Foto: Ist)
Tiga perwakilan warga NU menyampaikan pernyataan sikap di Hotel Aryaduta Makassar, Jumat (3/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah tokoh nasional Nahdlatul Ulama (NU) diminta turun gunung jelang Muktamar Ke-34 NU. Terutama tokoh nasional yang berada di jajaran Mustasyar PBNU seperti Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI M Jusuf Kalla, Wakil Presiden 2019-2024 KH. Maruf Amin, Habib Luthfi bin Yahya dan KH. Mustofa Bisri.

Desakan supaya para sesepuh ini segera turun gunung disuarakan dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka adalah tiga tokoh NU mengatasnamakan warga NU tersebut adalah Ketua Konvensi Capres NU 2024 Mabroer MS, tokoh NU Sulsel KH. Muh Ruslan Wahab, dan KH. Amirullah Amri. Ketiganya berkumpul di Hotel Aryaduta Makassar, Jumat (3/12).

Mabroer MS berharap, para Mustasyar dan habaib serta ulama lainnya di jajaran Musyatasar PBNU segera menggelar forum musyawarah untuk menentukan kepastian pelaksanaan Muktamar NU. Muktamar NU harus kondusif bagi semua pihak, khususnya di lingkungan NU.

Baca juga : Omicron, Penularan Di Masyarakat Dan Kombinasi Berbagai Mutasi

"Jajaran Masytasar di tingkat PBNU merupakan bagian yang tak terpisahkan dari struktur kepengurusan di Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu sudah sepatutnya jajaran Musyatasar juga berkenan melibatkan diri secara aktif dalam situasi-situasi tertentu yang memerlukan kehadiran para masyayikh tersebut, antara lain berupa Taushiyah maupun Taujihat," kata Mabroer dalam keterangannya, Sabtu (4/12).

Ke depan, Mabroer berharap ada penguatan eksistensi Dewan Musyatasar PBNU periode 2015-2020 yang selama ini lebih banyak pasif dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang cukup terhomat di lingkungan warga NU.

Warga NU ingin segera polemik jadwal pelaksanaan Muktamar NU bisa diakhiri. Seyogyayanya dalam rapat tertutup tersebut juga mengundang para pihak, khususnya Rais Syuriah, Katib Syuriah dan Ketua Umum, Sekretaris Jendral PBNU untuk mendapatkan informasi yang valid dan berimbang terkait pelaksanaan Muktamar NU Ke-34 di Lampung.

Baca juga : Polda Metro Jaya Gelar Lomba Orasi Memperebutkan Piala Kapolri

"Secara khusus, kami mengharapkan kesediaan bapak Jusuf Kalla, KH Ma'ruf Amin, KH Mustofa Bisri, Habib Luthfi bin Yahya bersama para habaib serta ulama lain yang berada dalam jajaran Musyatasar PBNU untuk segera menggelar forum musyawarah, rapat tertutup untuk menyikapi dinamika dan polarisasi kepengurusan akibat terjadinya tarik ulur jadwal pelaksanaan Muktamar NU ke-34," harapnya.

Setelahnya, seluruh catatan sekaligus kesimpulan dari pertemuan jajaran Musyatasar PBNU tersebut bisa dijadikan landasan moral bagi PBNU, khususnya Syuriah, Tanfidz PBNU dalam mengambil keputusan lanjutan terkait pelaksanaan Muktamar NU, baik menyangkut jadwal sampai model atau format pelaksanaan hajat akbar tersebut.

Untuk diketahui, polemik maju mundurnya pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 mulai menemui titik terang. Jumat (3/12), sejumlah juru kunci di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. Ada empat pengurus utama yang ketemuan. Yakni Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar, dan Katib Aam PBNU KH. Yahya Cholil Staquf.

Baca juga : Muktamar NU Digelar 17 Desember 2021

Agendanya, Ketua Umum PBNU Kiai Said menyerahkan surat resmi kepada Rais Aam sebagai pucuk pimpinan tertinggi organisasi ini. Surat resminya berisi permohonan Rapat Harian gabungan untuk menentukan tanggal Muktamar. Rapat Harian Syuriyah & Harian Tanfidziyah ini diusulkan diselenggarakan Selasa, 7 Desember 2021 di Gedung PBNU dengan penerapan protokol kesehatan ketat. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.