Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Alasan Pembatalan PPKM Level 3

Tito: Pak Jokowi Tak Mau Ada Penyekatan

Rabu, 8 Desember 2021 07:10 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. (Foto: Setkab)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan alasan batalnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Kata Tito, Presiden Jokowi tak ingin ada penyekatan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Menurut Tito, Pemerintah sepakat menggantinya dengan pembatasan khusus Nataru.

Baca juga : Libur Nataru, PPKM Level 3 Diterapkan Selektif

“Presiden menyampaikan tidak perlu ada penyekatan-penyekatan, tapi diperkuat di tempat ruang-ruang publik menggunakan PeduliLindungi,” beber Tito di Jakarta, kemarin.

Pembatasan khusus Nataru, salah satunya mengatur kapasitas pusat perbelanjaan maksimal 75 persen. Kapasitas itu lebih longgar ketimbang Pemerintah menerapkan PPKM Level 3, yakni kapasitas 50 persen.

Baca juga : Duet Prabowo-Puan Tak Ada Lawan

Tito mengaku, akan menggelar rapat dengan Pemerintah Daerah untuk mensosialisasikan penerapan pembatasan khusus saat Nataru mulai 24 Desember sampai 2 Januari 2022.

“Di antaranya membahas masalah antisipasi Nataru. Kami melihat, dari hasil rapat terbatas kemarin di Istana, berbagai masukan menunjukkan bahwa situasi relatif landai,” katanya.

Baca juga : Lawan Perubahan Iklim, Partai Gelora Tanam 10 Juta Pohon

Mantan Kapolri ini juga mengungkapkan, pertimbangan lain, masyarakat di sejumlah daerah terutama di sembilan wilayah aglomerasi, telah mencapai herd immunity atau kekebalan massal seiring angka vaksinasi yang tinggi.

Dengan begitu, penerapan PPKM Level 3 di semua daerah tak lagi relevan. Sebab, setiap daerah mencatat pergerakan dinamis angka penyebaran kasus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.