Dark/Light Mode

Erick Curhat, Sempet Pusing Gara-gara Hoax Vaksin Isi Chip

Rabu, 8 Desember 2021 19:53 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat Muda Podcast series bersama RM.id, bertajuk Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju dilihat di kanal Youtube BUMN Muda, Rabu (8/12). (Foto: BUMN Muda)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat Muda Podcast series bersama RM.id, bertajuk Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju dilihat di kanal Youtube BUMN Muda, Rabu (8/12). (Foto: BUMN Muda)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bercerita susahnya membangun kepercayaan publik saat awal-awal pandemi Covid-19 dan ketika mulai program vaksinasi.

Banyak persepsi publik dan hoax bernada fitnah kepada pemerintah, salah satunya menimpa BUMN Biofarma.

Baca juga : Erupsi Gunung Semeru, Puan: Keselamatan Warga Harus Jadi Prioritas

"Kita sudah distribusi vaksin dengan bener pun disalahin. Muncul persepsi berisi fitnah. Bahwa Biofarma ini vaksinnya ditaruh chip," cerita Erick saat Muda Podcast series bersama RM.id, bertajuk Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju, dilihat di kanal Youtube BUMN Muda, Rabu (8/12).

Dalam podcast yang dipandu oleh Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara dan Ketua BUMN Muda Soleh Ayubi, Erick menyebut, saat itu Biofarma sudah melakukan semuanya dengan sistem yang transparan.

Baca juga : Bamsoet Beri Penghargaan Ke Nakes Dan Relawan Vaksinasi

"Dibilang juga, distribusinya nggak bener. Padahal sudah pakai sistem. Truknya saja kelihatan datangnya ke mana. Bawa vaksinnya berapa," tutur mantan bos Mahaka Media ini.

Diingatkan Erick, dalam isu dan musibah kemanusian, negara harus melakukan recovery secepat mungkin. Namun, selain cepat, perlu pula responsibility.

Baca juga : Syarief Hasan: Empat Pilar Vaksinasi Keutuhan NKRI

"Itu yang kita lakukan. Memang saat vaksin, obat, APD susah, BUMN langsung intervensi. Nanti setelahnya, karena tidak suka, orang cari-cari persepsi, mem-framing bahwa ada korupsi. Padahal konteks dan situasinya pandemi. Dan ini belum selesai," paparnya.

"Kalau ini tak bisa dipahami orang, kapok orang untuk bantu-bantu. Makanya, kami siap diperiksa," tandasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.