Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Utang Negara Melebihi Arahan IMF

BPK Kasih Warning Halus

Kamis, 9 Desember 2021 07:30 WIB
Ilustrasi gedung BPK RI. (Foto: Antara)
Ilustrasi gedung BPK RI. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Apa tanggapan Pemerintah? Sebelumnya, Kementerian Keuangan menilai posisi utang Indonesia masih aman meski terus membengkak. Hal ini disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu.

Menurutnya, tidak ada masalah dengan utang Indonesia saat ini. “Jangan khawatir, utang kita aman,” kata Febrio pada webinar, Senin (6/12).

Baca juga : Rakyat Jangan Dikasih Kucing Dalam Karung

Kata dia, selama bertahun-tahun, khususnya mulai dari 2016, defisit APBN selalu di bawah 3 persen dan lebih sering di bawah 2 persen dari PDB. Hal itu menunjukkan Indonesia sangat disiplin urusan fiskal.

Sebelum pandemi Covid-19, rasio utang Indonesia tercatat sebesar 30 persen terhadap PDB. Febrio mengatakan rasio utang tersebut adalah salah satu level yang terendah di dunia. Apalagi, tambahnya, jika mempertimbangkan posisi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia yaitu di posisi ke-16.

Baca juga : DKI Geber Proyek Normalisasi Sungai

Dia membandingkan rasio utang Indonesia dengan rata-rata negara maju sebelum pandemi Covid-19 yang memiliki rasio utang tinggi hingga 80 persen terhadap PDB.

Setelah adanya pandemi Covid-19, penanganan pandemi dari sisi fiskal menyebabkan rasio utang Indonesia naik sebesar 10 persen. Saat ini, Febrio menyebut rasio utang Indonesia terhadap PDB adalah sekitar 40 persen.

Baca juga : Kader Gerindra Siap Patungan Bayar Utang Garuda Indonesia

Menurutnya, kenaikan tersebut masih lebih rendah dari sejumlah negara yang mengalami kenaikan rasio utang lebih tinggi. Dia memberi contoh Argentina mengalami kenaikan rasio utang selama pandemi sebesar 50 persen terhadap PDB. Begitu pula dengan China, Brazil dan Turki, yang mengalami kenaikan rasio utang lebih tinggi dari Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.