Dark/Light Mode

Rencana Muktamar NU, Euforia Berkumpul Jumlah Besar Sebaiknya Dihindari

Sabtu, 25 September 2021 22:29 WIB
Ketua Umum PBNU kH Said Aqil Siroj mengatakan Muktamar ke-34 NU Kan digelar pada 23-25 Desember dengan protokol kesehatan ketat. Ini keputusan sidang pleno Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU pada Sabtu (25/9) malam. (Foto: Ist)
Ketua Umum PBNU kH Said Aqil Siroj mengatakan Muktamar ke-34 NU Kan digelar pada 23-25 Desember dengan protokol kesehatan ketat. Ini keputusan sidang pleno Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU pada Sabtu (25/9) malam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya pemerintah menggencarkan vaksinasi dan pengendalian mobilitas masyarakat berdampak positif pada penurunan angka penularan Covid-19. Untuk itu, seluruh komponen masyarakat diimbau membiasakan diri dengan praktik kebiasaan baru. Salah satunya membatasi mobilitas dan kegiatan masyarakat.

Dosen Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul Ade Heryana mengingatkan, meskipun kasus sudah menurun, ancaman penularan masih tetap ada. Bahkan, World Health Organization (WHO) telah memberi peringatan terhadap kemungkinan penularan varian baru seperi Mu.

Baca juga : HUT Ke-2, Partai Gelora Bertekad Indonesia Jadi 5 Besar Kekuatan Dunia

"Seyogyanya seluruh komponen masyarakat menahan euforia untuk berkumpul atau berkegiatan dalam jumlah besar. Kalau ada kegiatan yang harus dijalankan karena adanya tuntutan atau amanah organisasi sebaiknya dilakukan secara hati-hati dengan mengurangi kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan," katanya kepada wartawan, Sabtu (25/9).

Seperti diketahui, Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) mendukung Pengurus Besar Nahdlatul Nahdlatul Ulamat (PBNU) untuk menggelar Muktamar ke-34 NU pada tahun 2021. Alasannya karena muktamar penting untuk segera dilaksanakan setelah tertunda hampir satu tahun akibat pandemi Covid-19.

Baca juga : Penurunan Kasus Bukan Sekadar Angka, Masyarakat Ngerasain Sendiri

Usulan GP Ansor pun dikabulkan. Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj juga mengatakan, Muktamar ke-34 NU akan digelar pada 23-25 Desember dengan protokol kesehatan ketat. Kiai Said mengungkapkan ini pada sidang pleno Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU Sabtu (25/9) malam. 

Ade menyarankan, acara menyebabkan kerumunan seperti rencana Muktamar NU sebaiknya dapat dihindari. Alangkah baiknya, jika Muktamar tersebut dapat diselenggarakan secara daring. Karena masyarakat tentunya akan menjadikan NU sebagai salah satu contoh dalam kebiasaan hidup baru.

Baca juga : Heboh, Seorang Pria Di Malaysia Berkostum T-Rex Saat Divaksin

"Semoga aktivitas NU juga tetap konsisten dan selaras dengan strategi pemerintah dalam penanganan Covid, yaitu pembatasan mobilitas dan kegiatan masyarakat. Sehingga umat bisa mencontoh adaptasi kegiatan yang digagas NU selama pandemi," harapnya. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.