Dark/Light Mode

Luhut Soal Utang 6.000 Triliun

Kita Bisa Balikin, Rakyat Nikmatin

Kamis, 16 Desember 2021 07:40 WIB
Menko Kemaritiman Dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Antara)
Menko Kemaritiman Dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman Dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, angkat bicara soal banyaknya utang pemerintah yang mencapai Rp 6.000 triliun. Menurut dia, pemerintah masih bisa balikin.

Pernyataan ini dikatakan Luhut menanggapi banyaknya kritikan terhadap pemerintah terkait utang negara yang terus naik.

Luhut mengatakan, meskipun utang negara naik terus setiap tahun, tapi selama stabilisasi ekonomi makro Indonesia terjaga, maka utang pemerintah masih terkendali. Selain itu, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) belum tembus 60 persen.

Baca juga : Sri Mulyani: No Choice!

Artinya, kata dia, utang pemerintah masih terkendali. Alasan inilah yang membuat Luhut tidak cemas. Apalagi, pemerintah berutang juga buat membangun proyek strategis.

“Jadi jangan rakyat kita dibodohi tentang utang Rp 6.000 triliun, kalau Rp 6.000 triliun itu bisa produktif, bisa membangun, kemudian rakyat menikmatinya, dan kita bisa kembalikan, kenapa jadi masalah?” tegas Luhut pada acara Bisnis Indonesia Business Challenges-Arah Bisnis 2022: Momentum Kebangkitan Ekonomi, kemarin.

Karena itu, masyarakat perlu disosialisasikan keabsahan data utang pemerintah. Masyarakat harus melihat persoalan utang pemerintah secara jernih. Kalau mau kritik, sampaikan dengan data.

Baca juga : Jokowi: Kapolda Yang Tak Bisa Kawal Investor, Ganti!

“Kritiklah pemerintah dengan data-data dan didik masyarakat kita untuk paham dengan data-data juga. Jangan kita membuat berita-berita yang tidak penting,” tegasnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) terus turun. Ini bisa dilihat dari data utang Indonesia Oktober 2021 yang tercatat menurun.

Per Oktober 2021, utang luar negeri mencapai 422,3 miliar dolar AS atau Rp 6.060,3 triliun. Jumlah tersebut turun dibanding posisi sebelumnya sebesar 423,8 miliar dolar AS atau Rp 6.081,8 trililun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.