Dark/Light Mode

I3L Jadi Tim Terbaik Dalam Pfizer Biotech Fellowship

Jumat, 17 Desember 2021 14:46 WIB
Para pemenang program Pfizer Biotech Fellowship (Foto: Istimewa)
Para pemenang program Pfizer Biotech Fellowship (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pfizer Indonesia dan Tenggara Strategics mengadakan program Pfizer Biotech Fellowship untuk mendukung kemajuan bioteknologi kesehatan. Program ini mengundang mahasiswa program studi bioteknologi kesehatan di Indonesia untuk beradu gagasan dalam menciptakan inovasi dan berbagi pemikiran pada penyusunan roadmap perkembangan bioteknologi kesehatan.

Perlombaan ini memberikan apresiasi kepada 125 mahasiswa dan tenaga pengajar yang telah berpartisipasi dan berperan aktif dalam diskusi dan adu gagasan sebagai sumbangsih dalam mendukung perkembangan ekosistem serta sumber daya manusia (SDM) dalam bidang bioteknologi kesehatan. Acara puncaknya sekaligus memberikan penghargaan kepada pemenang kompetisi untuk mahasiswa S1 (Undergraduate Competition), dan penulisan proposal penelitian untuk mahasiswa S2 (Graduate Education Grants).

Baca juga : Jadi Provinsi Terbaik Dalam Layanan Investasi 2021, Jateng Top Markotop

Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L) berhasil menjadi tim terbaik pertama dan tim terbaik kedua dalam perlombaan ini dalam kategori Undergraduate Competition.

Terbaik pertama diraih Tim Humboldt (Devina Checylia Setiawan, Velecia Salim, Wenny Novella) dari I3L dengan karya berjudul “Pembangunan Labspace untuk Mendukung Perkembangan Bioteknologi Medis di Indonesia”. Terbaik kedua diraih Tim Unlocked (Deby Cyntia Chandra, Jessica Renata Wijaya Tumboimbela, Reza Hanun Alyaa) dari I3L dengan karya berjudul “Tiga Kunci Imperatif Sebagai Pondasi Produksi Primer Sebagai Bahan Baku PCR di Indonesia: Penelitian dan Pengembangan, Infrastruktur, dan Komersialisasi”.

Baca juga : Restrukturisasi Jadi Solusi Terbaik Promissory Notes IndoSterling

Hanun, perwakilan dari tim Unlocked, menyatakan bahwa kompetisi ini sangat menantang, mengingat para pesertanya dari universitas terkemuka. Baginya, kompetisi ini juga menegangkan. Timnya menghabiskan waktu kurang lebih lima bulan untuk mengejarkan esai dan mengumpulkannya melalui tiga tahap yang berbeda.

"Tetapi, kompetisi ini juga sangat edukatif. Karena Pfizer menyelenggarakan seminar untuk membantu membangun esai kami dan berbagi pengetahuan dalam supply chain dan pengalaman kerja lainnya. Secara keseluruhan, ini adalah pengalaman yang sangat berkesan,” ungkap Hanun.

Baca juga : Ini 3 Peran ISEI Dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi

“Kami juga memiliki sesi diskusi dengan tim lainnya dan para panitia tentang usaha yang bisa kami lakukan untuk membuat lingkungan industri lebih baik untuk bioteknologi medis,” tambhanya.

Ke depannya, I3L akan terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikannya. Salah satunya dalam hal penyertaan lomba bagi mahasiswa di ajang nasional maupun internasional. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.