Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pembangunan Nasional Berkesinambungan, Prabowo-Jokowi Didorong Maju Pilpres 2024

Sabtu, 15 Januari 2022 12:36 WIB
Acara deklarasi dan doa Sekber Prabowo-Jokowi, di Jakarta Utara, Sabtu (15/1). (Foto: Ist)
Acara deklarasi dan doa Sekber Prabowo-Jokowi, di Jakarta Utara, Sabtu (15/1). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka melanjutkan kesinambungan kerja dan pembangunan nasional menuju Indonesia maju, Prabowo Subianto dan Joko Widodo didorong bersandingan dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Kami dari Sekretariat Bersama (SEKBER) Prabowo-Jokowi mendorong Bapak Prabowo Subianto, Calon Presiden dan Bapak Joko Widodo, Calon Wakil Presiden," ungkap Ketua Koordinator Sekber Prabowo Jokowi, G Gisel saat deklarasi Prabowo Jokowi, di Jakarta Utara, Sabtu (15/1).

Baca juga : KAI Siap Manfaatkan PMN Dari APBN 2021

Gisel mengatakan, pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo pasca dilantik pada 20 Oktober 2019 lalu, Indonesia setidaknya sudah menunjukkan kemajuan. Melalui pembentukan Kabinet Indonesia Maju Jilid II, para menteri di periode kedua ini sudah berupaya memberikan kinerja terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Dengan memberikan jabatan kepada partai pendukung dan juga pada lawan politiknya, Prabowo Subianto dari Partai Gerindra sebagai Menteri Pertahanan RI, tentu ini adalah langkah taktis, stategis, dan keputusan besar yang diambil oleh Presiden Jokowi untuk mengonsolidasikan kekuatan dan stabilitas politik nasional, baik di dalam pemerintahan maupun di parlemen," bebernya.

Baca juga : Harta Pejabat Pajak Disita KPK

Meski demikian, Gisel mengakui, periode Kabinet Indonesia Maju Jilid II ini berada dalam posisi sulit dan penuh tantangan. Hantaman krisis global dan pandemi Corona telah berakibat buruk terhadap seluruh sendi-sendi kehidupan, terutama ekonomi dan kesehatan.

"Artinya, pada periode ini adalah tahun-tahun yang sulit bagi pemerintah untuk bisa membalikkan keadaan, sehingga Indonesia mampu menjadi negara maju. Bukan hanya Indonesia, semua negara tengah berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang begitu dahsyat," tutur Gisel. 

Baca juga : Iriana Jokowi: Perempuan Tangguh Penentu Masa Depan Bangsa

Dari sisi permintaan, suplai hingga produksi terkendala akibat virus. Kondisi ini, membutuhkan respons dari pemerintah yang cepat dan tepat. Baik di bidang kesehatan, maupun bidang ekonomi. Agar Indonesia tidak jatuh dalam jurang resesi.

"Beruntung sampai saat ini Indonesia belum jatuh pada jurang resesi. Sedangkan, banyak negara sudah mengalami resesi, termasuk negara tetangga Singapura," ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.