Dark/Light Mode

Tinjau Pelabuhan Benoa, Kapolri Minta Proses Prokes Hingga Karantina PPLN Diperketat

Sabtu, 15 Januari 2022 21:25 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau penerapan prokes di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (15/1). (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau penerapan prokes di Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (15/1). (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung Pelabuhan Benoa, Bali. Peninjauan dilakukannya untuk memastikan proses penegakan protokol kesehatan (prokes) hingga pelaksanaan masa karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang masuk ke Indonesia. Hal itu, untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.

Sigit meminta Forkopimda Bali untuk terus melakukan penguatan juga pengetatan proses pemeriksaan prokes hingga menuju ke tahapan karantina terhadap PPLN. Baik Anak Buah Kapal (ABK) yang pulang dari luar negeri, maupun wisatawan asing yang masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Benoa.

"Jadi dari proses masuknya kita ingin mengetahui bagaimana proses pemeriksaan, khususnya terkait dengan masalah prokes. Karena memang kita harus betul-betul ketat dalam pengawasan titik-titik yang digunakan untuk pintu masuk PPLN," ujar Sigit usai meninjau Pelabuhan Benoa, Bali, Sabtu (15/1).

Dalam peninjauannya, Sigit menyebut, petugas akan melakukan tes swab antigen ke ABK dan wisatawan asing di atas kapal sebelum dilanjutkan ke proses karantina. Demi memperkuat pengawasan, Sigit juga mengimbau para PPLN tersebut mengunduh aplikasi Aplikasi Monitoring Karantina Presisi.

Baca juga : Vaksinasi Di Maluku Baru 63 Persen, Kapolri Minta Forkopimda Akselerasi

Pada proses selanjutnya, Sigit mengungkapkan, para PPLN juga akan dilakukan Swab RT-PCR dan pemeriksaan kesehatan di ruang khusus yang disiapkan. Setelah itu, para PPLN akan di bawa ke Rumah Sakit (RS) rujukan ataupun tempat karantina yang telah disiapkan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

"Kemudian tadi ada beberapa penyesuaian kita minta untuk pada saat sebelum turun kemudian mengunduh aplikasi Karantina Monitoring Presisi. Demikian juga bagi wisatawan ataupun ABK yang sudah melaksanakan Swab PCR. Selanjutnya dibawa ke tempat karantina yang sudah dipersiapkan oleh Bapak Gubernur," tutur mantan Kapolda Banten itu.

Dari tinjauannya, Sigit mengakui, proses penegakan prokes hingga karantina sudah berjalan dengan baik. Walaupun, tetap harus ada penyesuaian dan penyempurnaan lagi ke depannya.

"Saya kira beberapa hal itu yang tentunya kedepan akan terus kita perbaiki dan kita sempurnakan," ucap eks Kabareskrim Polri tersebut.

Baca juga : Survei Indikator Politik, Mayoritas Warga Tidak Ingin KPK Dibubarkan

Menurut Sigit, perkembangan varian Omicron di Indonesia saat ini didominasi imported case yang masuk melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Sebab itu, Sigit menekankan pentingnya penegakan prokes dan karantina di Pelabuhan Benoa, yang merupakan salah satu pintu masuk Indonesia.

"Karena itu kita juga menjaga yang melalui Pelabuhan Benoa juga dalam kondisi melalui standar operasional prosedur yang sama, terkait dengan proses prokes sebelum masuk ke karantina," tutur Sigit.

Dengan diterapkannya aplikasi Monitoring Karantina Presisi di Pelabuhan Benoa, maka pengawasan PPLN yang melakukan karantina akan semakin kuat.

Baca juga : Kapolri Ingatkan Syarat Wajib PTM 100 Persen

Hal itu bisa mencegah adanya potensi PPLN yang tidak menjalani karantina. Polri juga menempatkan petugas aplikasi yang bisa memonitor masyarakat ataupun wisatawan yang tengah dikarantina.

Bila kabur, aplikasi akan memberikan notifikasi. Dengan begitu, petugas segera melakukan pencarian dan membawanya kembali masuk.

"Saya kira rangkaian dari bagaimana melaksanakan prokes hingga pengawasan karantina dan memastikan pelaksanaan karantina bisa dilaksanakan secara disiplin ini tentu menjadi bagian yang terus kita awasi," papar Sigit.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.