Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hanya Usut Unsur Sipil, Kejagung Bidik Pihak Swasta Dalam Kasus Korupsi Satelit Kemenhan

Rabu, 19 Januari 2022 20:54 WIB
Jaksa Agung ST Burhanuddin. (Foto: Ist)
Jaksa Agung ST Burhanuddin. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan hanya akan mengusut unsur sipil dalam perkara dugaan korupsi proyek pengadaan satelit slot 123 derajat Bujur Timur di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) periode 2015-2016.

"Kami melakukan penyidikan hanya terhadap yang tersangkanya adalah sipil, tidak pada militer," ujar Jaksa Agung St Burhanuddin dalam konferensi pers, di Kejagung, Rabu (19/1).

Baca juga : Mahfud MD: Saya Tak Lepas Tangan Kasus Satelit Kemenhan

Menurutnya, jika nantinya ditemukan keterlibatan pihak militer, maka Puspom TNI yang akan menanganinya. Korps Adhyaksa, baru terlibat dalam proses penuntutan unsur militer melalui perkara koneksitas di Jaksa Agung Muda Pidana Militer.

Sejak ditingkatkan ke tahap penyidikan, Kejagung telah memeriksa lima orang saksi dari PT Dini Nusa Kusuma (DNK). Penyidik juga melakukan penggeledahan dan penyitaan di dua kantor PT DNK, di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, dan di Panin Tower Senayan City, lantai 18A Jakarta Pusat, serta di Apartemen pribadi milik Direktur Utama PT DNK sekaligus Tim Ahli di Kemenhan, AW.

Baca juga : Kejagung Naikkan Kasus Dugaan Korupsi Garuda Ke Tahap Penyidikan

Barang bukti yang disita penyidik di ketiga lokasi tersebut adalah tiga kontainer plastik dokumen, dan barang bukti elektronik dengan total sekitar 30 buah.

Pada kesempatan yang sama, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidsus) Febrie Ardiansyah menjelaskan pihak PT DNK diperiksa karena dalam pengadaan satelit itu berperan sebagai rekan dan pelaksana proyek. "Karena ini pihak yang kita anggap paling bertanggung jawab dan ini adalah pihak swasta," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.