Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sukses Lampaui Target Jokowi, Raup Rp 901,02 Triliun

Top, Semangat Bahlil Ngejar Investasi Tak Pernah Kendor

Jumat, 28 Januari 2022 08:10 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Foto: Tangkapan layar Youtube BKPM TV).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Foto: Tangkapan layar Youtube BKPM TV).

 Sebelumnya 
DKI Salip Jabar

Sementara, investasi terbesar ada di DKI Jakarta sebesar Rp 30,8 triliun, disusul Jawa Barat (Jabar) sebesar Rp 28,9 triliun, dan Jawa Timur Rp 26,8 triliun. Hal ini menjadi menarik karena biasanya posisi pertama diduduki oleh Jawa Barat.

“Sejak saya di Kementerian Investasi, selalu Jawa Barat no­mor satu. Kali ini, Jakarta me­nyalip Jawa Barat. Ini mungkin terjadi kompetisi juga, kompetisi kepemimpinan kelihatannya,” kelakar Bahlil.

Baca juga : Selama 8 Tahun, KPK Kembalikan Rp 2,71 Triliun Uang Hasil Korupsi Ke Negara

Menurut Bahlil, total tenaga kerja yang diserap selama kuar­tal IV-2021 sebesar 295 ribu orang, atau naik 0,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan negara asalnya, kata Bahlil, Singapura masih mendominasi investasi yang masuk pada kuartal IV-2021, yakni 2,1 miliar dolar AS.

Disusul Hong Kong sebesar 1,5 miliar dolar AS, Amerika Serikat sebesar 1,2 miliar dolar AS, China sebesar 0,9 miliar dolar AS serta Jepang sebesar 0,5 miliar dolar AS.

Baca juga : Disuntik Dana PMN Tunai Rp 20 Triliun, IFG Life Bakal Makin Perkasa

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengingat­kan Pemerintah agar memperha­tikan kualitas investasi. Pasalnya, kualitas investasi lebih utama dibanding jumlah investasi yang masuk ke dalam negeri.

“Jika investasi banyak yang masuk, tetapi dari deal perjanjian banyak yang merugikan, maka investasi yang bergulir tidak berkontribusi maksimal terhadap ekonomi domestik,” kata Faisal.

Capaian investasi, kata Faisal, harus sejalan dengan peningkatan serapan tenaga kerja lokal. Khususnya untuk lingkup blue collar worker.

Baca juga : Target Raup 1,8 Triliun, KBS Genjot Integrasi Dengan NLE

Selain itu, Pemerintah perlu me­nyoroti soal harga yang diberikan kepada negara tujuan ekspor.

Faisal mencontohkan, Indo­nesia sudah mengalami keru­gian pada kegiatan ekspor bijih nikel. Sebab, sejumlah investor membeli olahan nikel setengah jadi dengan harga yang sangat murah, hanya setengah atau sepertiga lebih murah dibanding­kan harga internasional. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.