Dark/Light Mode

Sudirman Said: Korupsi Itu Soal Perilaku, Membereskannya Tak Cukup Dengan Hukum

Jumat, 28 Januari 2022 09:10 WIB
Sudirman Said. (Foto: Ist)
Sudirman Said. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Pada kesempatan itu, Sudirman juga mengapresiasi ditekennya perjanjian ekstradisi antara Indonesia-Singapura. Menurutnya, hal ini merupakan salah satu upaya untuk mempersempit ruang gerak koruptor. Di tengah suasana skeptis atas kesungguhan pemerintah menanggulangi korupsi, kata dia, kabar ini tentu memberi harapan.

"Kita berharap tindakan nyata di lapangan, komitmen para penegak hukum semakin nyata dan tidak lagi berlindung dari ketiadaan instrumen hukum untuk mengejar pelaku korupsi ke negeri jiran ini," harapnya.

Penandatanganan perjanjian ekstradisi ini juga menyebut, meskipun banyak pakar yang mengatakan bahwa substansinya tidak ada yang baru, tetapi secara simbolik dapat menjadi pesan adanya niat untuk terus maju dalam memberantas korupsi.

Baca juga : Tudingan Robin Pattuju Soal Lili Pintauli, Dewas: Bukan Barang Baru

"Pertemuan politik tingkat tinggi begitu memang lebih banyak makna simboliknya. Kenyataan di lapangan, sangat tergantung dari sikap para pelaksana, tindak tanduk para penegak hukum akan sangat menentukan apakah kesepakatan politik itu akan bermakna atau tidak," ingat Sudirman.

Sebetulnya, selama ini banyak penangkapan buron di negara-negara yang kita tidak memiliki perjanjian ekstradisi. Kuncinya, niat, kemauan, dan inisiatif penegak hukum.

"Namun demikian, tetap ada manfaatnya bila formalitas dan perangkat hukumnya kuat. Dengan demikian penegak hukum tidak bisa menghindar dari tuntutan publik," tuturnya.

Baca juga : Sudirman Said: Budayawan dan Seniman Berperan Penting Perkuat Nilai-Nilai Kemanusiaan

Sebagai negara maju, Singapura pun dinilai Sudirman tidak ingin disorot sebagai tempat berlindungnya koruptor atau tempat menyembunyikan harta hasil korupsi.

"Kita berbaik sangka, bahwa kemajuan dalam soal perjanjian ekstradisi ini merupakan statement dari negara sahabat yang memandang Indonesia sebagai negara yang makin penting bagi hubungan keduanya," ucap Sudirman.

"Dan rasanya sangat masuk akal, dua negara tetangga hidup berdampingan saling mendukung termasuk dalam upaya pemberantasan korupsi. Tidak ada negara yang nyaman bertetangga dengan negara korup," tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.