Dark/Light Mode

Akademisi: Penamaan Nusantara Untuk IKN Momentum Kembalikan Mentalitas Bangsa

Jumat, 28 Januari 2022 17:12 WIB
Dosen ilmu politik Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta Wachid Ridwan (Foto: Istimewa)
Dosen ilmu politik Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta Wachid Ridwan (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Ia menambahkan, dukungan berupa pengawasan yang baik dari masyarakat dapat menjadi pemicu keberhasilan yang mana akan menjadi goresan sejarah bangsa yang sangat baik. “Insya Allah kalau kita semua dan semua elemen bangsa ikut bertanggung jawab atas keberhasilan nanti, maka Insyaallah akan jadi goresan sejarah yang betul-betul ingin Indonesia ini baru dan kita berkomitmen untuk mewujudkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk kembali membangun mentalitas bangsa, semua lapisan masyarakat memiliki peran masing-masing sesuai dengan bidang dan keahliannya yang bertujuan memperkuat semangat persatuan sebagai pijakan dasar bangsa. Ketika peran tanggung jawab sebagai warga negara dijalankan dengan baik, menurutnya tidak mustahil mentalitas bangsa yang sarat akan semangat persatuan ini akan makin terbangun.

Baca juga : Cegah Spekulan Tanah Di IKN, Pemerintah Siapkan PP Pertanahan

“Misalnya kami di Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental, kami berusaha menggugah mentalitas tersebut dengan program penguatan dan pemberdayaan tiga nilai yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong,” tutur Tim Ahli Satgas Nasional Revolusi Mental di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) ini.

Penanaman tiga nilai kepada masyarakat tersebut, kata Wachid, sebagai bagian dari aktualisasi dalam rangka mendorong masyarakat untuk menjalankan peran dan fungsi masing-masing sebagai warga negara. “Kalau dalam bahasa agamanya itu istiqomah di dalam karakter diri kita masing-masing, menjalankan peran sesuai dengan karakternya dan fungsi kita masing-masing. Insya Allah sekali lagi akan tercipta sebuah persatuan dan kesatuan yang lebih solid,” jelasnya.

Baca juga : Ada Layanan Booster Vaksinasi Gratis Untuk Masyarakat Umum Di Senayan City, Ini Syaratnya

Untuk itu, ia berpesan terutama kepada generasi muda, agar tetap menghargai sejarah bangsa yang luar biasa di masa lalu. Namun tidak boleh terlena atau bahkan berkhayal mengembalikan sesuatu atau keadaan seperti pada masa lampau. Misalnya seperti Sumpah Amukti Palapa yang dicetuskan Mahapatih Gajah Mada dalam upaya ingin mempersatukan seluruh Nusantara dalam konteks perluasan kewilayahan di zaman itu.

“Sejarah yang luar biasa di masa lampau tidak akan berarti kalau kita tidak memberikan aksi dari apa yang pernah tertoreh sebagai sejarah yang luar biasa hebat pada Nusantara ini. Tentu kenangan itu perlu kita jadikan sebagai semangat. Tetapi tidak perlu untuk berkhayal, mengembalikan sesuatu (atau keadaan) yang sama dengan pada saat itu,” tandas Wachid. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.