Dark/Light Mode

Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok

Perusahaan Pelat Merah Getol Gelar Pasar Murah

Sabtu, 5 Februari 2022 08:30 WIB
Menteri BUMN Erick Tho­hir (tengah) dan PTPN Group menggelar pasar murah.dengan brand Nusakita dan gula pasir di PKOR Wayhalim, Bandarlampung, Senin (31/1/2022). (Foto: Istimewa).
Menteri BUMN Erick Tho­hir (tengah) dan PTPN Group menggelar pasar murah.dengan brand Nusakita dan gula pasir di PKOR Wayhalim, Bandarlampung, Senin (31/1/2022). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rajin menggelar pasar murah. Kegiatan itu dilakukan sebagai upaya menjaga stabilitas harga pangan.

Menteri BUMN Erick Tho­hir mengatakan, BUMN harus berada di garda terdepan dalam menciptakan kestabilan harga pangan di masyarakat. Untuk itu, perusahaan pelat merah sering menggelar pasar murah sesuai anjuran Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN akan terus melakukan berbagai upaya, un­tuk membantu meringankan masyarakat, agar mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau,” ujar Erick dalam keterangan resminya, Kamis (3/2).

Bos Mahaka Group ini mengapresiasi inisiatif PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN Group menggelar pasar minyak murah. Program ini merupakan agenda PTPN Group di setiap provinsi yang ada anak perusa­haan holding Perkebunan Nusan­tara. Seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung dan Medan, Sumatera Utara.

Menurut Erick, operasi pasar harus terus dijalankan agar harga di pasaran menjadi lebih baik. Ia berharap, kegiatan ini dilak­sanakan secara kontinyu agar masyarakat tidak mengalami kesulitan saat membeli minyak goreng dan gula.

Baca juga : Jadwal Pemilu Sudah Ditetapkan, Berkarya Getol Gelar Bimtek IT

Erick mengajak pihak swasta untuk ikut serta dalam kegiatan operasi pasar ini. “Karena PTPN Group baru bisa menyumbang 6 persen dari total industri sawit, selebihnya sawit diproduksi swasta,” pinta mantan bos Inter Milan itu.

Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy menyampaikan, un­tuk kegiatan pada operasi pasar murah yang diadakan di Lam­pung, pihaknya menyediakan sebanyak 10 ton minyak goreng dan 10 ton gula pasir

“Jadi semuanya ada 20 ton untuk pasar murah. Kami me­layani masyarakat yang datang dengan syarat menunjukkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) saja,” jelas Ryanto.

Dia bilang, dengan stok 20 ton gula pasir dan minyak goreng setidaknya bisa menjangkau sekitar 4 ribu orang. Diperkira­kan bila satu orang mendapat 2 paket, bisa menjangkau hampir 4 ribu orang yang dilayani.

“PTPN VII juga ikut serta da­lam kegiatan pasar murah yang digelar Pemkot (Pemerintah Kota) Bandarlampung awal Februari 2022. Namun, untuk stok kebu­tuhan sesuai hasil rapat bersama dengan walikota,” ujarnya.

Baca juga : Jaga Stabilitas Harga Pangan, Menko Airlangga Tinjau Operasi Pasar Murah Di Bintan

Dalam operasi pasar tersebut, PTPN menjual minyak goreng dengan brand Nusakita. Harga jual 1 liter minyak goreng se­harga Rp 14 ribu dan 1 kg gula dibanderol harga Rp 11 ribu.

Terpisah, Direktur Utama Holding PTPN III (Persero) M Abdul Ghani menyatakan, tahun ini pihaknya juga akan fokus meningkatkan ketahanan gula nasional. Hal itu diharapkan turut menjaga harga pangan. Bahkan perusahaan melakukan restrukturisasi bisnis gula, se­bagai langkah strategis dalam menjawab tantangan ketahanan gula nasional.

Sebab, imbuh Ghani, PTPN III bertanggung jawab meningkatkan produksi gula menjadi 1,8 juta ton untuk mendukung swasembada gula konsumsi 2025 sekaligus menyejahterakan petani tebu rakyat. “Dengan demikian, persoalan disparitas kinerja pabrik gula PTPN dapat terselesaikan,” kata Ghani dalam rilisnya, Kamis (27/1).

Ekonom Indef Eko Listyanto memuji kehadiran BUMN. Di­yakininya, kegiatan pasar murah bisa menciptakan stabilisasi harga pangan, yang akhir-akhir terus merangkak naik di semua jenis produk. Mulai dari minyak, gula, beras hingga telur.

“Kita kan punya BUMN Pangan. Keterlibatannya mu­lai dari pasokan hingga harga sangat dinanti masyarakat,” ujar Eko kepada Rakyat Merde­ka, kemarin.

Baca juga : Masuk 3 Besar, Bajul Ijo Pede Bersaing Rebut Gelar Juara

Dia mengingatkan, harga pangan sudah merangkak naik sejak awal tahun ini. Ia me­minta Pemerintah terus ak­tif menjaga harga kebutuhan pokok selama masa pemulihan ekonomi, yang membuat harga-harga tinggi.

Tak lupa ia mewanti-wanti, jika Pemerintah tak hadir di tengah masyarakat, terutama dalam mengendalikan harga pangan, bukan tidak mungkin bisa menambah angka kemiskinan di Tanah Air.

Secara makro, lanjut Eko, meski harga-harga kebutuhan pokok naik, namun tak banyak mempengaruhi pertumbuhan konsumsi rumah tangga. “Se­hingga ini menjadi tantangan dalam meningkatkan pertum­buhan ekonomi nasional,” tutup Eko. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.