Dark/Light Mode

DMI dan Pimpinan Pesantren Siapkan 70 Persen Mayoritas Pemimpin Muda Di 2030 Dari Kalangan Cendikiawan Muslim

Sabtu, 5 Februari 2022 17:23 WIB
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (Waketum DMI) Komjen (Purn) Syafruddin (kiri), saat menggelar silaturahmi dengan para kiai pengasuh pondok pesantren modern dan tradisional, di Kantor Pusat DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu  (5/2) sore. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (Waketum DMI) Komjen (Purn) Syafruddin (kiri), saat menggelar silaturahmi dengan para kiai pengasuh pondok pesantren modern dan tradisional, di Kantor Pusat DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu (5/2) sore. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen (Purn) Syafruddin menggelar silaturahmi dengan para kiai pengasuh pondok pesantren modern dan tradisional. Silatutahmi digelar di Kantor Pusat DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu (5/2) sore.

Dalam kesempatan itu, Syafruddin mengajak para kiai pengasuh pondok pesantren modern dan tradisional yang hadir dalam untuk mempersiapkan para santri menjadi cendikiawan muslim menyongsong bonus demografi di tahun 2030.

Baca juga : Mau Pilih Pesantren Yang Aman Dan Baik Untuk Anak, Ini Tips Dari Kemenag

Mantan Wakapolri itu mengingatkan, 70 persen pemimpin di tahun 2030 merupakan anak muda. Syafruddin juga menyebut, peran cendikiawan ini tak hanya di bidang dakwah. Tapi juga di aspek-aspek lainnya. 

"Para santri akan menduduki sentral-sentral seluruh aspek kehidupan bukan hanya di dakwah, bukan hanya tentang agama, tapi di bidang ekonomi, sosial dan masyarakat. Kiai ahli pertanian itu Rektor IPB (Arif Satria), beliau menjadi ketua ICMI sekarang," jelas Syafruddin, dalam sambutannya.

Baca juga : Erick: Urban Sneaker Society Ini Keren Banget, Kreativitas Anak Muda Kita Nggak Kalah Dengan Brand Luar

Sementara itu, Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Gus Lukman menilai, apa yang disampaikan oleh Syafruddin sangat penting. "Ini (cendekiawan muslim) menjadi penting ke depan santri ahli ekonomi dan sosial," paparnya.

Ia menegaskan, apa yang disampaikan Syafruddin untuk menjadikan para santri cendikiawan muslim bukan hal yang mustahil. "Itu tidak mustahil," tandas Gus Lukman.

Baca juga : BI-Central Bank UEA Teken MoU Sistem Pembayaran Dan Inovasi Keuangan Digital

Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Taliwang NTB Dr KH Zulkifli Muhadli, Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Pengasuh Pondok Pesantren Termas, Pacitan, Jawa Timur KH Luqman Hakim Haris Dimyati, dan Presiden Perhimpunan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (P3i), sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Kuningan Jawa Barat Dr. KH. Tata Taufik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.