Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pak Ganjar, Ada Apa Dengan Wadas

Rabu, 9 Februari 2022 08:33 WIB
Tangkapan layar video pengepungan warga Desa Wadas di Purworejo oleh polisi.
Tangkapan layar video pengepungan warga Desa Wadas di Purworejo oleh polisi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Seharian kemarin, Desa Wadas yang terletak di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tiba-tiba menyorot perhatian publik. Di dunia maya, berbagai tagar soal Wadas menggema dan menjadi trending topic. Informasi yang berkembang pun cukup beragam. Karena berada di wilayah Jawa Tengah, publik lantas bertanya pada Ganjar Pranowo. Akun milik medsos Gubernur Jawa Tengah ini banyak dimention orang yang menanyakan apa yang terjadi di Wadas.

Dari berbagai informasi yang berkembang di media sosial, Wadas menjadi perhatian nasional karena adanya mobilitas personel kepolisian di sana. Ratusan personel gabungan antara TNI-Polri disebut merangsek masuk ke Desa Wadas, hingga ke rumah-rumah penduduk. Peristiwa ini bisa dilihat dari banyaknya video yang ramai tersebar di medsos.

Versi aktivis HAM, kedatangan ratusan personel gabungan itu untuk melakukan penyisiran dan penangkapan terhadap warga. Ada sekitar 40 warga, baik dari orang tua hingga anak-anak ditangkap. Hal ini terkait dengan penolakan warga desa terkait proyek pembangunan proyek Bendungan Bener di Desa Wadas.

Baca juga : AC Milan Vs Lazio, Adu Gengsi

Proyek itu nantinya bakal memakai lahan warga mencapai 124 hektar. Warga menolak wilayah Desa Wadas masuk dalam Izin Penetapan Lokasi (IPL) Bendungan Bener Purworejo sebagai penyuplai bahan material proyek tersebut.

Meskipun kasusnya masih simpang siur, dukungan terhadap warga Wadas mengalir deras. Berbagai aktivis HAM, pegiat medsos hingga Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid ikut bersuara. Putri mendiang Presiden ke-4 Gus Dur itu meminta agar aparat segera membebaskan warga Wadas yang ditahan. Dia menyampaikan itu lewat akun Twitter @ AlissaWahid dan meminta langsung Kapolda Jawa Tengah serta Gubernur Ganjar Pranowo secara gambling.

 “Atas nama @GUSDURians, kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan,” cuit Alissa.

Baca juga : Mentan: Toraja Adalah Aset Dunia

Alissa pun meminta kepada Ganjar agar proses pengukuran lahan untuk pembangunan Bendungan Bener ditunda sementara waktu. Karena lebih baik ada musyawarah terlebih dahulu dengan masyarakat setempat daripada terus terjadi konflik.

“Juga meminta kepada Gubernur Jateng pak @ganjarpranowo untuk menunda pengukuran dll sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat negara,” sebut Alissa.

Bagaimana versi kepolisian? Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menjelaskan peristiwa sebenarnya yang terjadi di Wadas. Kata Iqbal, sebanyak 250 personel gabungan TNI-Polri datang ke Wadas untuk mendampingi tim Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ada sekitar 70 tim BPN akan melakukan pengukuran lahan untuk pembebasan pembangunan proyek Bendungan Bener.

Baca juga : Gaya Hidup Sehat dapat Meningkatkan Imunitas

Menurut Iqbal, pendampingan oleh polisi dilakukan setelah Kepala Kanwil BPN Jateng beraudiensi dengan Kapolda Jateng pada Senin (7/2) pagi. Adapun dasar surat pendampingan aparat kepolisian, lanjutnya, tertuang dalam Surat Kementerian PUPR No : UM 0401.AG.3.4./45 Tanggal 3 Februari 2022 Tentang Permohonan Pengamanan Pelaksanaan Pengukuran di Desa Wadas Kab. Purworejo Prov. Jateng.

Kepala BPN menyatakan kepada Kapolda bahwa Proyek Pembangunan Waduk Bener tercantum dalam Perpres No 109 tahun 2020 Tentang perubahan ke 3 atas Perpres No 3 tahun 2016 tentang percepatan pembangunan proyek strategis nasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.